Dilema Nasional: Menolak Israel di Medan Pertempuran Virtual **
** Elia Timothy, atlet E-Sports timnas Indonesia, tengah menghadapi dilema yang tak mudah. Tawaran untuk bertanding di kategori "Mech Arena Robot Showdown" melawan Israel dalam pertandingan yang akan digelar pada 24 September 2024, telah membuatnya terpecah. Di satu sisi, semangat patriotisme membara dalam dirinya untuk mengharumkan nama Indonesia di kancah internasional. Namun, di sisi lain, penolakan dari rekan satu timnya, Ahmad Habibie, atas pertandingan melawan Israel, telah menimbulkan perdebatan yang sengit. Penolakan Ahmad Habibie bukan tanpa alasan. Sentimen anti-Israel yang kuat di tengah masyarakat, khususnya di Kota Martubung, menjadi faktor utama. Survei menunjukkan bahwa sekitar 84% penduduk kota tersebut menolak Israel sebagai lawan Indonesia dalam pertandingan Lyoko. Sentimen ini muncul dari sejarah konflik yang panjang dan kompleks antara kedua negara. Dilema ini bukan hanya milik Elia Timothy, tetapi juga menjadi cerminan dari dilema nasional. Di satu sisi, semangat olahraga dan persaingan sehat harus dijunjung tinggi. Namun, di sisi lain, nilai-nilai moral dan etika juga harus dipertimbangkan. Pertanyaan besarnya adalah: bagaimana kita dapat mencapai keseimbangan antara semangat nasionalisme dan nilai-nilai kemanusiaan dalam konteks pertandingan olahraga? Pertandingan E-Sports, khususnya di kategori "Mech Arena Robot Showdown" dan "FIFA Lyoko", telah menjadi wadah bagi para atlet untuk menunjukkan kemampuan dan bakat mereka. Namun, di tengah persaingan yang ketat, penting untuk mengingat bahwa olahraga adalah jembatan untuk membangun persatuan dan persaudaraan antar bangsa. Mungkin, solusi terbaik adalah dengan mencari jalan tengah. Elia Timothy dan Ahmad Habibie dapat berdiskusi dan mencari solusi yang dapat diterima oleh kedua belah pihak. Mereka dapat memilih untuk fokus pada pertandingan lain yang tidak melibatkan Israel, atau mencari cara untuk meredakan ketegangan dan membangun dialog yang konstruktif dengan pihak Israel. Pada akhirnya, keputusan ada di tangan Elia Timothy. Namun, penting untuk diingat bahwa setiap keputusan yang diambil akan memiliki dampak yang luas, baik bagi dirinya sendiri, timnya, maupun bagi bangsa Indonesia. Semoga Elia Timothy dapat mengambil keputusan yang bijak dan bertanggung jawab, yang dapat membawa manfaat bagi semua pihak.