Peran Putri Candra Kirana dalam Pernikahan dengan Raden Inu Kertapati
Dalam cerita "Dahulu Kala", terdapat kisah tentang seorang raja yang memiliki dua putri, Galuh dan Kirana. Suatu hari, raja memanggil kedua putrinya untuk memberi tahu mereka bahwa tamu dari Kerajaan Karuhipan, Raden Inu Kertapati, akan datang ke istana. Raja telah membuat perjanjian dengan ayah Raden Inu bahwa salah satu putrinya akan dinikahkan dengan Raden Inu. Putri Candra Kirana dipilih oleh raja untuk menikahi Raden Inu Kertapati. Keputusan ini tidak bisa diganggu gugat. Meskipun awalnya Galuh sangat senang dengan keputusan ini, Kirana merasa bingung dan ingin tahu apa hubungannya dengan dirinya. Peran Candra Kirana dalam pernikahan ini sangat penting. Sebagai seorang putri, ia harus menerima tanggung jawab dan tugas yang diembankan kepadanya. Pernikahan ini bukan hanya tentang kebahagiaan pribadi, tetapi juga tentang hubungan antara dua kerajaan. Candra Kirana harus menjadi duta perdamaian antara Kerajaan Daha dan Kerajaan Kahuripan. Ia harus mampu menjaga hubungan baik antara kedua kerajaan dan memperkuat ikatan politik di antara mereka. Sebagai seorang putri, ia harus memiliki kebijaksanaan dan kecerdasan untuk menghadapi tantangan yang mungkin muncul dalam pernikahan ini. Selain itu, Candra Kirana juga harus mempersiapkan diri secara mental dan emosional untuk pernikahan ini. Ia harus siap menghadapi perubahan dalam kehidupannya dan beradaptasi dengan kehidupan baru di Kerajaan Kahuripan. Ia harus belajar tentang budaya dan adat istiadat Kerajaan Kahuripan, serta menjalin hubungan baik dengan keluarga dan masyarakat di sana. Meskipun awalnya Kirana merasa bingung dan tidak yakin tentang pernikahan ini, ia harus menerima takdirnya dengan lapang dada. Ia harus menemukan kebahagiaan dan makna dalam pernikahan ini, serta menjalankan peran dan tanggung jawabnya dengan penuh dedikasi. Dalam cerita "Dahulu Kala", peran Putri Candra Kirana dalam pernikahan dengan Raden Inu Kertapati sangat penting. Ia harus menjadi duta perdamaian, menjaga hubungan baik antara kedua kerajaan, dan mempersiapkan diri secara mental dan emosional untuk kehidupan baru di Kerajaan Kahuripan. Meskipun awalnya bingung, Kirana harus menerima takdirnya dengan lapang dada dan menjalankan peran dan tanggung jawabnya dengan penuh dedikasi.