Menentukan Reaksi Redoks dan Bukan Redoks
Dalam kimia, reaksi redoks (reduksi-oksidasi) adalah jenis reaksi kimia di mana terjadi perpindahan elektron antara dua spesies kimia. Dalam reaksi ini, satu spesies mengalami oksidasi (kehilangan elektron) sementara yang lain mengalami reduksi (penerimaan elektron). Dalam artikel ini, kita akan memeriksa beberapa reaksi dan menentukan apakah mereka merupakan reaksi redoks atau bukan. a. NaOH + HCl → NaCl + H₂O adalah reaksi netralisasi antara asam (HCl) dan basa (NaOH) untuk menghasilkan garam (NaCl) dan air (H₂O). Tidak ada perpindahan elektron yang terjadi dalam reaksi ini, sehingga ini bukan reaksi redoks. b. MgCl₂ + Na₂SO₄ → MgSO₄ + NaCl Reaksi ini adalah pertukaran ion antara magnesium klorida (MgCl₂) dan natrium sulfat (Na₂SO₄) untuk menghasilkan magnesium sulfat (MgSO₄) dan natrium klorida (NaCl). Tidak ada perpindahan elektron yang terjadi dalam reaksi ini, sehingga ini bukan reaksi redoks. c. Cr₂O₇²⁻ + 14H⁺ + 6Cl⁻ → 2Cr³⁺ + 7H₂O + 3Cl₂ Reaksi ini melibatkan kromat (Cr₂O₇²⁻) dan ion klorida (Cl⁻). Dalam reaksi ini, kromat mengalami reduksi menjadi ion krom (Cr³⁺), sementara ion klorida mengalami oksidasi menjadi klorin gas (Cl₂). Oleh karena itu, ini adalah reaksi redoks. d. Fe₂O₃ + CO → Fe + CO₂ Reaksi ini melibatkan besi(III) oksida (Fe₂O₃) dan karbon monoksida (CO). Dalam reaksi ini, Fe₂O₃ mengalami reduksi menjadi besi (Fe), sementara CO mengalami oksidasi menjadi karbon dioksida (CO₂). Oleh karena itu, ini adalah reaksi redoks. e. Fe²⁺ + Ag⁺ → Fe³⁺ + Ag Reaksi ini melibatkan ion besi (Fe²⁺) dan ion perak (Ag⁺). Dalam reaksi ini, Fe²⁺ mengalami oasi menjadi Fe³⁺, sementara Ag⁺ mengalami reduksi menjadi perak (Ag). Oleh karena itu, ini adalah reaksi redoks. f. Zn + CuSO₄ → ZnSO₄ + Cu Reaksi ini melibatkan seng (Zn) dan natrium sulfat (Na₂SO₄). Dalam reaksi ini, Zn mengalami oksidasi menjadi ion seng (Zn²⁺), sementara ion natrium (Na⁺) mengalami reduksi menjadi natrium (Na). Oleh karena itu, ini adalah reaksi redoks. g. Cu²⁺ + Zn → Cu + Zn²⁺ Reaksi ini melibatkan ion tembaga (Cu²⁺) dan seng (Zn). Dalam reaksi ini, Cu²⁺ mengalami reduksi menjadi tembaga (Cu), sementara Zn mengalami oksidasi menjadi ion seng (Zn²⁺). Oleh karena itu, ini adalah reaksi redoks. h. Ag⁺ + Cl⁻ → AgCl Reaksi ini adalah pembentukan garam (AgCl) dari ion perak (Ag⁺) dan ion klorida (Cl⁻). Tidak ada perpindahan elektron yang terjadi dalam reaksi ini, sehingga ini bukan reaksi redoks. i. HNO₃ + H₂S → NO + S + H₂O Reaksi ini melib nitrat (HNO₃) dan hidrogen sulfida (H₂S). HNO₃ mengalami reduksi menjadi nitrogen monoksida (NO), sementara H₂S mengalami oksidasi menjadi sulfur (S). Oleh karena itu, ini adalah reaksi redoks. j. Cl₂ + KOH → KCl + KClO + H₂