Hak PT Alfa dalam Membatalkan Kontrak dan Menjual Prop Pihak Ketig
PT Alfa memiliki hak untuk membatalkan kontrak dan menjual properti kepada pihak ketiga setelah PT Beta terlambat melakukan pembayaran tahap kedua. Dasar hukum yang mendukung tindakan PT Alfa adalah Pasal 102 KUHPerdata yang menyatakan bahwa jika salah satu pihak tidak memenuhi kewajibannya, pihak lain berhak membatalkan perjanjian. Dalam kasus ini, PT Beta telah gagal memenuhi kewajibannya dengan tidak melakukan pembayaran tahap kedua tepat waktu. Jika saya adalah pengacara PT Beta, argumen hukum yang akan saya gunakan pengembalian uang muka dan ganti rugi dari PT Alfa adalah Pasal 1450 KUHPerdata yang mengatur tentang pembatalan perjanjian karena ketidakmampuan salah satu pihak untuk memenuhi kewajibannya. Selain itu, saya akan mengacu pada prinsip-prinsip dalam hukum kontrak yang relevan, seperti keadilan dan keberatan pihak yang dirugikan. Jika kasus ini dilanjutkan ke pengadilan, faktor-faktor yang kemungkinan besar akan dipertimbangkan oleh hakim dalam memutuskan kasus ini adalah bukti pembayaran yang terlambat oleh PT Beta, PT Alfa dalam menjual properti kepada pihak ketiga, dan dampak dari pembatalan kontrak terhadap kedua belah pihak. Faktor-faktor tersebut dapat mempengaruhi putusan pengadilan dengan menentukan apakah PT Alfa berhak membatalkan kontrak dan menjual properti kepada pihak ketiga, serta apakah PT Beta berhak mendapatkan pengembalian uang muka dan ganti rugi. Referensi: - KUHPerdata Pasal 102 - KUHPerdata Pasal 1450