Membangun Agensi dalam Diri Murid: Lebih dari Sekadar Pelajar **
Dalam dunia pendidikan, seringkali kita mendengar istilah "agensi" dalam konteks murid. Namun, apa sebenarnya maksud dari "agensi" dalam konteks ini? Agensi dalam konteks murid bukan sekadar menjadi pelajar pasif yang menerima informasi dan instruksi. Agensi merujuk pada kemampuan murid untuk berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran mereka sendiri, memiliki kontrol atas pilihan dan keputusan mereka, dan menunjukkan kepemilikan atas proses belajar mereka. Berikut beberapa contoh bagaimana murid dapat menunjukkan agensi: * Memilih topik pembelajaran: Murid dapat menunjukkan agensi dengan memilih topik yang menarik minat mereka, bukan hanya mengikuti kurikulum yang ditentukan. * Menentukan metode pembelajaran: Murid dapat memilih metode pembelajaran yang paling efektif bagi mereka, seperti belajar mandiri, bekerja dalam kelompok, atau menggunakan teknologi. * Menentukan tujuan pembelajaran: Murid dapat menetapkan tujuan pembelajaran mereka sendiri, yang sejalan dengan minat dan aspirasi mereka. * Menilai kemajuan pembelajaran: Murid dapat secara aktif memantau dan menilai kemajuan mereka sendiri, dan mencari cara untuk meningkatkan pembelajaran mereka. Pentingnya Agensi: Membangun agensi dalam diri murid memiliki banyak manfaat. Murid yang memiliki agensi cenderung lebih termotivasi, terlibat, dan berprestasi dalam pembelajaran. Mereka juga lebih mandiri, kreatif, dan berani mengambil risiko. Kesimpulan: Agensi dalam konteks murid adalah tentang memberdayakan mereka untuk menjadi pemilik proses pembelajaran mereka sendiri. Dengan memberikan kesempatan kepada murid untuk berpartisipasi aktif, memiliki kontrol, dan menunjukkan kepemilikan, kita dapat membantu mereka tumbuh menjadi individu yang berani, kreatif, dan berprestasi**. Membangun agensi dalam diri murid adalah investasi yang berharga untuk masa depan mereka.