AJBB mengumumkan rencana penyehatan dan program klaim
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) baru-baru ini mengumumkan bahwa AJBB telah menyetujui revisi Rencana Penyehatan Keuangan (RPK) yang akan mengarah pada penyehatan perusahaan melalui bentuk usaha bersama (). Rencana ini akan diselesaikan secara bertahap hingga 2027, dan setiap pemegang polis yang memiliki klaim harus menghubungi AJBB untuk menyelesaikan klaim mereka sesegera mungkin.
Menurut Kepala Eksekutif Pengawas Perasuransian, Penjaminan, dan Dana Pensiun OJK, Ogi Prastomiyono, revisi RPK tersebut telah menerima pernyataan tidak keberatan OJK pada 1 Juli lalu. Rencana penyehatan melalui bentuk mutual akan melibatkan konversi aset tetap menjadi lebih likuid dan beberapa efisiensi pengelolaan. Selain itu, RPK juga mencakup dua program utama lainnya, yaitu penyelesaian klaim yang belum terbayar kepada pemegang polis dan pengumpulan premi asuransi.
Ogi mengatakan bahwa skema penyehatan tersebut akan diawasi oleh OJK dan jika pada batas waktu yang ditentukan dinilai tidak mampu dilaksanakan, AJBB yang telah diberikan waktu panjang untuk penyehatan dalam bentuk mutual harus menentukan opsi lain yang diatur dalam peraturan perundangan, termasuk anggaran dasarnya. Opsi lain tersebut adalah rencana perubahan badan hukum dari usaha bersama atau demutualisasi setelah berusaha seoptimal mungkin untuk menyehatkan perusahaan dalam bentuk usaha bersama menurut ketentuan perundangan.
Salah satu keunggulan dari demutualisasi, menurut Ogi, adalah upaya penyehatan yang tidak hanya didasarkan pada kemampuan pemegang polis yang ada sebagai pemilik perusahaan, atau setara dengan pemegang saham, tetapi juga memungkinkan adanya tam.