Buku Tua, Teman Setia **
Abstraksi: Buku tua, dengan sampulnya yang kusam dan halaman-halamannya yang menguning, menyimpan cerita yang tak ternilai. Ia adalah saksi bisu perjalanan hidup, menyimpan rahasia dan pelajaran yang tak terlupakan. Orientasi: Aku menemukannya di lemari tua nenekku, tersembunyi di balik tumpukan buku-buku lain. Sebuah buku tebal dengan judul "Kisah-Kisah Klasik" yang tercetak dengan huruf emas. Aku tertarik dengan sampulnya yang usang dan aroma kertas tua yang khas. Krisis: Saat aku membuka halaman pertama, aku terkesima. Huruf-hurufnya kecil dan rapat, namun setiap kata terasa hidup. Aku terhanyut dalam kisah-kisah klasik yang penuh petualangan, cinta, dan tragedi. Aku merasa terhubung dengan tokoh-tokohnya, merasakan suka duka mereka seperti milikku sendiri. Reaksi: Sejak saat itu, buku tua itu menjadi teman setia. Aku membacanya berulang kali, menemukan makna baru di setiap halaman. Ia mengajarkan aku tentang nilai-nilai kehidupan, tentang kebaikan dan kejahatan, tentang cinta dan kehilangan. Buku tua itu menjadi sumber inspirasi dan penghiburan di saat-saat sulit. Koda:** Buku tua itu mungkin hanya sebuah benda mati, namun ia memiliki jiwa. Ia menyimpan cerita yang tak ternilai, yang mampu menyentuh hati dan pikiran. Ia adalah bukti bahwa buku, meskipun tua, tetap memiliki kekuatan untuk menginspirasi dan mengubah hidup.