Merak yang Somobong: Pelajaran Hidup
Dahulu kala, di sebuah hutan yang lebat, hiduplah seekor merak yang sangat sombong. Merak ini sangat bangga dengan bulu-bulunya yang indah dan sering kali memamerkannya kepada hewan-hewan lain. Dia akan terbang ke langit dan menyebar sayapnya dengan anggun, berpura-pura bahwa dia adalah makhluk yang paling cantik di seluruh hutan. Suatu hari, seekor burung hantu tua datang ke hutan itu. Burung hantu itu sangat bijaksana dan sering kali memberikan nasihat kepada hewan-hewan lain. Ketika dia melihat merak yang sombong itu, dia tidak bisa menahan diri untuk tidak memberikan pelajaran. "Merakku yang sombong," kata burung hantu itu dengan suara lembut namun tegas, "kecantikan sejati bukan hanya tentang penampiluar. Sebenarnya, kecantikan datang dari dalam diri dan bagaimana kita berinteraksi dengan dunia di sekitar kita." Merak itu mendengarkan kata-kata burung hantu itu, namun dia tidak benar-benar memahaminya. Dia terus memamerkan kecantikannya dan meremehkan hewan-hewanHingga suatu hari, ketika merak itu terbang terlalu tinggi dan terjebak di atas pohon yang tinggi. Dia tidak bisa turun dan merasa sangat takut. Dengan rasa malu, dia akhirnya meminta bantuan dari hewan-hewan lain. "Maafkan saya," kata merak itu dengan suara lemah. "Saya telah membuat banyak kesalahan. Tolong tolong bantu saya." Hewan-hewan lain, yang sebelumnya telah diremehkan oleh merak itu, dengan senang hati membantunya. Mereka bekerja sama dan berhasil menyelamatkan merak itu dari pohon. Setelah itu, merak itu menyadari bahwa dia telah membuat banyak kesalahan. Dia belajar bahwa kecantjati bukan hanya tentang penampilan luar, tetapi juga tentang bagaimana kita berinteraksi dengan dunia di sekitar kita. Dia menjadi lebih rendah hati dan mulai menghargai hewan-hewan lain. Dari sana, merak itu hidup dengan lebih bijaksana dan menjadi contoh yang baik bagi hewan-hewan lain. Dia belajar bahwa kecantikan sejati datang dari dalam diri dan bagaimana kita berinteraksi dengan dunia di sekitar kita. Dan begitulah, merak yang sombong itu menjadi merak yang bijaksana dan dihormati oleh semua hewan di hutan. Pelajaran hidup yang dia dapatkan adalah bahwa kecantikan sejati bukan hanya tentang penampilan luar, tetapi juga tentang bagaimana kita berinteraksi dengan dunia di sekitar kita.