Akuntansi Barang Cacat: Metode dan Contoh
Pendahuluan: Akuntansi barang cacat penting untuk memastikan standar mutu dan kepatuhan perusahaan. Dua metode utama untuk mencatat biaya tambahan adalah dengan membebankannya ke akun biaya overhead pabrik atau memperhitungkannya dalam tarif biaya overhead pabrik. Bagian 1: Metode 1 - Biaya tambahan untuk menyempurnakan unit-unit yang cacat dibebankan ke akun biaya overhead pabrik. Ini digunakan jika cacat bersifat normal dan tidak terjadi pada tingkat yang sama antara pekerjaan yang satu dengan yang lainnya, atau jika cacat disebabkan oleh suatu kejadian luar biasa yang tidak diharapkan akan terjadi lagi. Bagian 2: Metode 2 - Jumlah biaya tambahan tersebut dapat diperhitungkan dalam tarif biaya overhead pabrik. Sebagai contoh, PT Wahana menerima pesanan sebanyak 100 unit produk dengan biaya bahan Rp2.000 per unit dan biaya tenaga kerja langsung sebesar Rp 1.500 per unit. Biaya overhead pabrik dibebankan dengan tarif 150% dari biaya tenaga kerja langsung, yang sudah mencakup biaya tambahan atas unit-unit yang cacat sebesar 10%. Dalam kasus ini, 8 unit yang cacat akan diolah kembali dengan biaya bahan langsung. Kesimpulan: Dengan memahami kedua metode akuntansi barang cacat ini, perusahaan dapat mengelola biaya tambahan dan memastikan standar mutu yang ditentukan.