Sepatu Monita, Bukti Keberanian Menggapai Mimpi **
** Monita, gadis kecil berambut ikal, selalu menatap sepatu kulit cokelat yang dipajang di etalase toko sepatu di ujung jalan. Sepatu itu, dengan hiasan pita merah dan sol yang berkilauan, adalah impiannya. Setiap hari, Monita berjalan melewati toko itu, matanya tak lepas dari sepatu yang menjadi simbol keberanian dan kebebasan baginya. "Kapan aku bisa punya sepatu itu?" tanya Monita kepada ibunya, matanya berkaca-kaca. Ibunya, seorang penjual sayur keliling, hanya bisa tersenyum getir. "Kita harus bekerja keras, Monita. Sepatu itu mahal, tapi kita bisa menabung." Monita tak patah semangat. Ia membantu ibunya berjualan, menabung setiap rupiah yang ia dapatkan. Ia bahkan rela berjalan kaki ke sekolah, demi menabung untuk sepatu impiannya. Suatu hari, Monita melihat iklan di koran. Sebuah toko sepatu mengadakan promo besar-besaran. Ia berlari ke toko itu, jantungnya berdebar kencang. Ia melihat sepatu impiannya, kini dengan harga yang lebih terjangkau. Monita mengumpulkan semua uang tabungannya, ditambah uang saku yang ia kumpulkan selama berminggu-minggu. Dengan tangan gemetar, ia menyerahkan uang itu kepada kasir. "Ini sepatu impianku," bisik Monita, matanya berkaca-kaca. Ia menatap sepatu itu dengan penuh kebanggaan. Sepatu itu bukan sekadar alas kaki, tapi bukti keberaniannya untuk meraih mimpi. Sepatu Monita menjadi simbol semangat dan tekadnya. Ia membuktikan bahwa dengan kerja keras dan tekad yang kuat, mimpi bisa terwujud. Sepatu itu juga menjadi pengingat bahwa setiap langkah yang ia ambil, adalah langkah menuju masa depan yang lebih baik.