Etnografi Kritis: Mengungkap Realitas yang Tidak Dirasakan oleh Masyarakat
Etnografi kritis adalah sebuah metode yang digunakan untuk mendeskripsikan realitas yang tersembunyi atau sengaja disembunyikan dalam suatu praktek budaya dalam masyarakat penganutnya. Metode ini memaknai upaya pihak-pihak dominan untuk mempertahankan hegemoninya, yang mungkin tidak dirasakan oleh masyarakat. Etnografi kritis memiliki kesamaan dengan etnografi dalam hal sifatnya yang subjektif dan kualitatif interpretif. Namun, etnografi kritis memungkinkan penggunaan data sebagai sarana refleksi kritis terhadap fenomena yang diteliti. Periset etnografi kritis berperan sebagai aktivis yang memberikan suara, bukan sebagai ventriloquis. Tujuan akhir dari etnografi kritis adalah mencapai tujuan pembebasan. Etnografi kritis melihat realitas dengan cara yang berbeda. Konsep ini mencari keseimbangan dalam mengatasi ketidakadilan yang terjadi pada suatu kelompok dengan melihat realitas secara utuh melalui sudut pandang pemilik budaya. Hal ini menunjukkan perubahan signifikan dari etnografi sebelumnya yang hanya melihat masyarakat dan budaya sebagaimana adanya, bukan sebagaimana seharusnya. Etnografi kritis berada pada cara berpikir post-positivisme, sementara etnografi tradisional masih berada pada cara berpikir positivisme. Etnografi kritis didasarkan pada konsep-konsep dari berbagai disiplin ilmu seperti sosiologi, antropologi, fenomenologi, filsafat kritis, dan sosial. Pendekatan multidisipliner ini membuat etnografi kritis dapat digunakan dalam berbagai bidang penelitian yang melibatkan manusia dan organisasi budayanya. Tujuan utama dari penelitian ini adalah melihat realitas di luar permukaan dan menyadari bahwa realitas itu bersifat semu. Etnografi kritis dapat diterapkan dalam disiplin bahasa, sastra, ilmu politik, ilmu sejarah, public relations, komunikasi, jurnalistik, dan studi budaya. Dalam kesimpulan, etnografi kritis adalah metode yang digunakan untuk mengungkap realitas yang tidak dirasakan oleh masyarakat. Metode ini berbeda dari etnografi tradisional karena melihat realitas secara kritis dan mencari keseimbangan dalam mengatasi ketidakadilan. Etnografi kritis didasarkan pada konsep-konsep dari berbagai disiplin ilmu dan dapat diterapkan dalam berbagai bidang penelitian.