Sengketa Batas Wilayah Blok Ambalat antara Indonesia dan Malaysia: Sejarah dan Perkembanganny
Sejak tahun 1979, Indonesia dan Malaysia telah terlibat dalam sengketa batas wilayah Blok Ambalat. Sengketa ini berawal dari perbedaan klaim kedua negara terhadap wilayah tersebut. Dalam artikel ini, kita akan melihat sejarah dan perkembangan sengketa ini sejak tahun 1979 hingga saat ini. Pada tahun 1979, Indonesia dan Malaysia menandatangani Perjanjian Batas Laut yang menetapkan batas wilayah kedua negara di Laut Natuna Utara. Namun, perjanjian ini tidak mencakup wilayah Blok Ambalat, yang menjadi sumber perselisihan antara kedua negara. Pada tahun 2002, Indonesia mengeluarkan Undang-Undang No. 17 tentang Penerapan Hukum Laut Internasional yang menegaskan kedaulatan Indonesia atas wilayah Blok Ambalat. Namun, Malaysia juga mengklaim wilayah ini berdasarkan argumen sejarah dan geografis. Sengketa ini mencapai puncaknya pada tahun 2005 ketika Indonesia mengeluarkan Surat Keputusan Presiden No. 2 yang menetapkan batas wilayah Blok Ambalat. Malaysia menolak keputusan ini dan mengirim kapal perang ke wilayah tersebut, yang menyebabkan ketegangan antara kedua negara. Pada tahun 2009, Indonesia dan Malaysia sepakat untuk menyelesaikan sengketa ini melalui mekanisme penyelesaian sengketa yang diatur oleh Konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang Hukum Laut. Namun, hingga saat ini, sengketa ini masih belum sepenuhnya diselesaikan. Selama beberapa tahun terakhir, Indonesia dan Malaysia telah melakukan upaya diplomasi untuk mencapai penyelesaian yang saling menguntungkan. Kedua negara telah melakukan pertemuan tingkat tinggi dan membentuk komisi bilateral untuk membahas sengketa ini. Meskipun sengketa ini masih berlanjut, Indonesia dan Malaysia juga telah bekerja sama dalam berbagai bidang, termasuk ekonomi dan keamanan. Kedua negara menyadari pentingnya menjaga hubungan yang baik dan saling menghormati kedaulatan masing-masing. Dalam kesimpulan, sengketa batas wilayah Blok Ambalat antara Indonesia dan Malaysia telah berlangsung sejak tahun 1979. Meskipun masih ada perbedaan pendapat antara kedua negara, upaya diplomasi terus dilakukan untuk mencapai penyelesaian yang saling menguntungkan.