Membongkar Praktik Pungutan Liar di SMAN 1 Cisalak: Sekolah Negeri, Bebas Biaya? **
Sekolah negeri, yang seharusnya menjadi simbol pendidikan gratis dan terjangkau bagi semua, kini tercoreng oleh praktik pungutan liar. SMAN 1 Cisalak, yang seharusnya menjadi tempat menimba ilmu tanpa beban finansial, justru meminta uang kepada siswa-siswinya untuk membayar uang bangunan sekolah. Permintaan uang bangunan ini jelas bertentangan dengan prinsip dasar pendidikan di Indonesia. Sekolah negeri dibiayai oleh negara melalui APBN, dan seharusnya tidak ada pungutan tambahan kepada siswa. Praktik ini tidak hanya merugikan siswa dan orang tua, tetapi juga mencoreng citra pendidikan negeri yang seharusnya menjadi pilar kemajuan bangsa. Pungutan liar di sekolah negeri merupakan bentuk ketidakadilan dan pelanggaran terhadap hak pendidikan. Siswa yang berasal dari keluarga kurang mampu akan semakin terbebani, dan hal ini dapat menghambat akses mereka terhadap pendidikan berkualitas. Pemerintah dan pihak terkait harus segera turun tangan untuk mengatasi masalah ini. Pengawasan yang ketat terhadap pengelolaan keuangan sekolah negeri, serta penegakan hukum yang tegas terhadap pihak-pihak yang terlibat dalam pungutan liar, menjadi langkah penting untuk menciptakan sistem pendidikan yang adil dan merata. Wawasan:** Kejadian ini mengingatkan kita bahwa pendidikan berkualitas tidak hanya tentang gedung megah dan fasilitas canggih, tetapi juga tentang keadilan dan akses yang merata bagi semua. Semoga kasus ini menjadi momentum untuk memperbaiki sistem pendidikan kita, sehingga setiap anak Indonesia dapat mengenyam pendidikan yang layak tanpa terbebani oleh biaya.