Menjinakkan Si Ponsel: Mengatasi Nomophobia dengan Bijak **
** Di era digital saat ini, ponsel telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan kita. Kemudahan akses informasi, hiburan, dan komunikasi yang ditawarkannya memang tak terbantahkan. Namun, di balik kemudahan tersebut, terkadang muncul rasa cemas dan ketakutan yang berlebihan saat kita terpisah dari ponsel, yang dikenal sebagai nomophobia. Pengalaman pribadi saya dengan nomophobia dimulai saat saya merasa gelisah dan tidak nyaman ketika baterai ponsel hampir habis atau ketika saya tidak dapat mengakses internet. Rasa cemas ini membuat saya terpaku pada layar ponsel, menghabiskan waktu berjam-jam untuk berselancar di media sosial atau bermain game. Untuk mengatasi nomophobia, saya menerapkan beberapa langkah konkret. Pertama, saya menetapkan waktu khusus untuk menggunakan ponsel dan meminimalisir penggunaan di luar waktu tersebut. Kedua, saya menonaktifkan notifikasi yang tidak penting dan membatasi akses ke aplikasi yang cenderung membuat saya kecanduan. Ketiga, saya mengisi waktu luang dengan kegiatan positif seperti membaca, berolahraga, atau menghabiskan waktu bersama keluarga dan teman. Melalui langkah-langkah ini, saya berhasil mengurangi rasa cemas dan ketakutan yang ditimbulkan oleh nomophobia. Saya menyadari bahwa ponsel hanyalah alat, dan kita harus bijak dalam menggunakannya. Dengan mengatur penggunaan dan mengisi waktu luang dengan kegiatan positif, kita dapat menikmati manfaat teknologi tanpa terjebak dalam cengkeraman nomophobia.