4. PT ANGIN RIBUT memilik hutang yang belum jatuh tempo Rp.50 juta dan membayar bunga 10% pertahun. Penjualan tahunan sebesar Rp 200 juta . tariff pajak pendapatan 20% profit margin 5% Jika perusahaan tidak mempertahankan TIE ratio, bank menolak untuk memperbahan pinjaman yang dibenkan sehingga perusahaan bisa bangkrut. Berapa TIE ratio perusahaan ini?

**Untuk menghitung TIE ratio, kita perlu mengetahui laba operasi dan beban bunga. Berdasarkan informasi yang diberikan:- Hutang: Rp. 50 juta- Suku bunga tahunan: 10%- Penjualan tahunan: Rp. 200 juta- Tarif pajak pendapatan: 20%- Profit margin: 5%Pertama, kita hitung beban bunga: Kemudian, kita hitung laba operasi. Namun, kita memerlukan informasi tentang biaya operasional untuk menyelesaikan perhitungan ini. Jika biaya operasional tidak diberikan, kita tidak bisa menghitung laba operasi secara langsung.Jika biaya operasional diketahui, kita bisa menghitungnya sebagai berikut: Setelah mendapatkan laba operasi, kita bisa menghitung TIE ratio: Tanpa informasi tentang biaya operasional, kita tidak bisa memberikan nilai numerik untuk TIE ratio. Informasi ini sangat penting untuk menyelesaikan perhitungan.

**TIE ratio (Times Interest Earned ratio) adalah rasio yang mengukur kemampuan perusahaan untuk membayar bunga atas utangnya. Rasio ini dihitung dengan membagi laba operasi dengan beban bunga. Rumusnya adalah: Untuk menghitung TIE ratio, kita perlu mengetahui laba operasi dan beban bunga. Berikut adalah langkah-langkah perhitungannya:1. **Menghitung Beban Bunga:** Beban bunga dihitung berdasarkan hutang dan suku bunga tahunan. 2. **Menghitung Laba Operasi:** Laba operasi dapat dihitung dari penjualan tahunan, setelah dikurangi biaya operasional dan pajak. - **Menghitung Pajak Pendapatan:** - **Menghitung Laba Sebelum Pajak:** - **Menghitung Laba Operasi:** 3. **Menghitung TIE Ratio:** Setelah mendapatkan laba operasi dan beban bunga, kita bisa menghitung TIE ratio.**