Kepada Yth Mahasiswa UT yang saya banggakan Materi diskusi 5 sesi ini analisalah dengan seksama. Jika seseorang menggunakan suatu jenis zat yang memiliki ketergantungan dan mengancam kesehatan tetapi dalam hukum positif di Indonesia belum diatur secara Limitatif dan imperatif. Apakah dapat dipidana dengan menggunakan UU Narkoba maupun UU PSIKOTROPIKA? Jelaskan

**Penggunaan zat yang memiliki ketergantungan dan mengancam kesehatan tetapi belum diatur secara spesifik dalam hukum positif Indonesia dapat dipidana, meskipun penegakan hukum mungkin lebih sulit tanpa ketentuan spesifik. Penegakan hukum dapat dilakukan berdasarkan ketentuan umum dalam UU Narkoba atau UU Psikotropika jika zat tersebut memiliki potensi serius terhadap kesehatan dan ketergantungan.

**Dalam konteks hukum Indonesia, pengaturan mengenai zat-zat yang berpotensi menimbulkan ketergantungan dan mengancam kesehatan dibagi menjadi dua kategori utama: Narkotika dan Psikotropika. 1. **Narkotika**: Diatur dalam Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika. Narkotika adalah zat atau obat-obatan yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman, baik sintetis maupun semi sintetis, yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa sakit, dan dapat menimbulkan ketergantungan.2. **Psikotropika**: Diatur dalam Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1997 tentang Psikotropika. Psikotropika adalah zat atau obat-obatan selain narkotika yang berpengaruh pada fungsi otak dan dapat menyebabkan ketergantungan, perubahan perilaku, dan gangguan mental.Jika seseorang menggunakan zat yang memiliki ketergantungan dan mengancam kesehatan tetapi belum diatur secara spesifik dalam hukum positif Indonesia, maka beberapa pertimbangan perlu diperhatikan:- **Keseriusan Zat**: Jika zat tersebut memiliki potensi yang serius seperti menyebabkan ketergantungan atau kerusakan serius pada kesehatan, maka penegakan hukum mungkin tetap dapat dilakukan berdasarkan ketentuan umum dalam UU Narkoba atau UU Psikotropika. - **Ketergantungan Hukum**: Dalam beberapa kasus, jika zat tersebut tidak diatur secara eksplisit, penegakan hukum bisa lebih sulit karena tidak ada ketentuan spesifik yang dapat digunakan sebagai dasar pidana.- **Interpretasi Yurisprudensi**: Pengacara atau jaksa mungkin menggunakan interpretasi yurisprudensi dari kasus-kasus sebelumnya untuk menentukan apakah tindakan tersebut dapat dipidana.Secara umum, meskipun ada ketidakjelasan dalam regulasi, jika zat tersebut memiliki efek yang serius terhadap kesehatan dan ketergantungan, ada kemungkinan bahwa tindakan menggunakan zat tersebut dapat dipidana di bawah ketentuan umum yang ada dalam UU Narkoba atau UU Psikotropika.**