Seorang pewaris meninggal dunia dan meninggalkan harta warisan senilai Rp1.500.000.000 Pewaris memiliki seorang istri, dua anak perempuan dan seorang anak laki-laki Salah satu anak perempuan telah meninggal dunia, namun meninggalkan dua orang cuçu Bagaimana pembagian harta warisan tersebut menurut hukum perdata?

Menurut hukum perdata di Indonesia, pembagian harta warisan diatur dalam Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (KUHPerdata) Pasal 2107. Berdasarkan Pasal ini, pembagian harta warisan dilakukan dengan mempertimbangkan hubungan darah dan jumlah ahli waris.Dalam kasus ini, pewaris meninggalkan seorang istri, dua anak perempuan (satu telah meninggal dunia dan meninggalkan dua cucu), dan satu anak laki-laki. Berikut adalah urutan pembagian harta warisan menurut KUHPerdata:1. **Istri**: Menerima 1/2 dari harta warisan jika tidak ada ketentuan lain dalam wasiat.2. **Anak-anak**: Menerima sisa harta warisan setelah istri mendapatkan bagiannya.Jadi, jika tidak ada wasiat lain, pembagian harta warisan akan dilakukan sebagai berikut:- Istri menerima 1/2 dari Rp1.500.000.000, yaitu Rp750.000.000.- Sisa harta warisan sebesar Rp750.000.000 dibagi kepada anak-anak perempuan dan anak laki-laki.Karena salah satu anak perempuan telah meninggal dunia dan meninggalkan dua cucu, maka harta warisan yang seharusnya dibagi kepada anak perempuan tersebut akan masuk ke dalam bagian anak laki-laki dan cucunya. Namun, karena tidak ada ketentuan lebih lanjut mengenai pembagian di antara cucu-cucu tersebut, maka pembagian harta warisan kepada anak laki-laki dan cucu akan dilakukan berdasarkan keputusan bersama di antara mereka atau sesuai dengan ketentuan yang ada dalam wasiat jika ada.Secara umum, pembagian harta warisan harus dilakukan dengan adil dan sesuai dengan ketentuan yang berlaku agar tidak menimbulkan perselisihan di antara ahli waris.