1. Bacalah Puisi berikut ini. Menyesal Pagiku hilang sudah melayang, Hari mudaku sudah pergi Kini petang datang membayang Batang usiaku sudah tinggi Aku lalai di hari pagi Beta lengah di masa muda Kini hidup meracun hati Miskin ilmu, miskin harta Ah, apa guna kusesalkan Menyesal tua tiada berguna Hanya menambah luka sukma Kepada yang muda kuharapkan Atur barisan di hari pagl Menuju arah padang bakti 2. Analisislah Unsur Intrinsik puisi tersebut yang meliputi unsur-unsur berikut ini a. Tema b. Amanant c. Sikap, nada suasana, dan perasaan puisi d. Tipografi e. Enjabemen f. Akulirik g. Rima h. Citraan dan Pengimajian i. Gaya Bahasa

**1. Tema:**Tema puisi ini adalah penyesalan atas masa lalu yang telah berlalu dan harapan untuk generasi muda agar lebih bijak dalam mengatur waktu mereka.**2. Amanant:**Amanant dalam puisi ini adalah pesan moral yang ingin disampaikan, yaitu pentingnya memanfaatkan waktu dengan baik dan tidak menyesal di kemudian hari.**3. Sikap, nada suasana, dan perasaan puisi:**Sikap yang diambil dalam puisi ini adalah reflektif dan penuh penyesalan. Nada puisi cenderung sedih dan melankolis, mencerminkan perasaan penulis yang menyesal atas kehilangan masa mudanya.**4. Tipografi:**Tipografi puisi ini relatif sederhana dengan penggunaan huruf yang tidak terlalu beragam, memberikan kesan yang tradisional dan klasik.**5. Enjabemen:**Enjabemen dalam puisi ini cukup jelas, dengan baris-baris yang teratur dan terpisah, sehingga mudah dipahami oleh pembaca.**6. Akulirik:**Akulirik puisi ini tidak terlalu rumit, tetapi cukup untuk menambah kedalaman makna, terutama dalam bagian akhir yang memberikan harapan kepada generasi muda.**7. Rima:**Rima dalam puisi ini tidak konsisten, tetapi beberapa bagian memiliki rima yang menarik, seperti "muda" dan "suka".**8. Citraan dan Pengimajian:**Citraan yang digunakan dalam puisi ini cukup kuat, seperti "pagiku hilang sudah melayang" dan "kini petang datang membayang", yang menggambarkan perasaan penyesalan dan kehilangan.**9. Gaya Bahasa:**Gaya bahasa puisi ini sederhana namun efektif, dengan penggunaan kata-kata yang lugas dan penuh makna, seperti "lalai", "miskin ilmu", dan "menambah luka sukma".