1. Jelaskan perbedaan mendasar antara pembelajaran matematika secara tradisional dan konstruktivisme!Berikanlah contoh konkret bagaimana kedua pembelajaran ini diterapkan dalam konsep pecahan! (Skor 14)

**Pembelajaran tradisional cenderung bersifat pasif, di mana siswa menerima informasi dari guru. Sebaliknya, konstruktivisme bersifat aktif, memungkinkan siswa untuk membangun pemahaman mereka sendiri melalui pengalaman dan interaksi.**Contoh Pecahan:**- **Tradisional:** Guru menjelaskan definisi pecahan, cara menyederhanakan, dan menyelesaikan soal-soal. Siswa mendengarkan dan mencatat langkah-langkah yang dijelaskan.- **Konstruktivisme:** Siswa dilibatkan dalam kegiatan seperti memotong kue menjadi bagian-bagian tertentu atau membagi sejumlah barang di antara teman-teman. Mereka kemudian membahas pengalaman mereka dan mengaitkannya dengan konsep pecahan, dengan bimbingan guru.

**Pembelajaran matematika secara tradisional dan konstruktivisme memiliki pendekatan yang berbeda dalam menyampaikan materi.**a. Pembelajaran Tradisional:**- Fokus pada transfer pengetahuan dari guru ke siswa.- Materi diajarkan secara langsung dan siswa diharapkan menerima dan mengulanginya.- Contoh: Dalam konsep pecahan, guru menjelaskan definisi, jenis-jenis pecahan, dan cara operasinya secara verbal dan tulisan. Siswa mendengarkan, mencatat, dan mengulangi penjelasan tersebut.**b. Konstruktivisme:**- Fokus pada pembangunan pengetahuan oleh siswa sendiri melalui pengalaman.- Siswa aktif membangun pemahaman mereka sendiri dengan bimbingan guru.- Contoh: Dalam konsep pecahan, siswa diminta untuk memahami pecahan melalui kegiatan praktis seperti memotong kue atau membagi barang. Guru kemudian membantu mereka menghubungkan pengalaman ini dengan konsep matematika.**2.