7. Pada tahun 1830, pemerintah kolonial Belanda menerapkan sistem tanam paksa atau Cultuurstelsel di Indonesia khususnya di Pulau Jawa . Sistem ini diperkenalkan oleh Gubermur Jenderal Johannes van den Bosch sebagai cara untuk memulihkan kondisi ekonomi Belanda yang terpuruk setelah Perang Napoleon. Melalui sistem ini, petani pribumi diwajibkan menyerahkan 20% dari tanah mereka untuk ditanami tanaman ekspor yang bernilai tinggi. Sistem tanam paksa yang diterapkan oleh Belanda di Indonesia bertujuan untuk. __ A. Meningkatkan kesejahteraan rakyat B. Memenuhi kebutuhan pangan di Belanda C. Mengembangkan industri di Indonesia D. Menghindari terjadinya kelaparan E. Memperkuat hubungan baik dengan Indonesia

**B. Memenuhi kebutuhan pangan di Belanda

**Sistem tanam paksa atau Cultuurstelsel diperkenalkan oleh Gubernur Jenderal Johannes van den Bosch pada tahun 1830 di Hindia Belanda (sekarang Indonesia). Sistem ini diterapkan terutama di Pulau Jawa. Tujuan utama dari sistem ini adalah untuk memulihkan kondisi ekonomi Belanda yang terpuruk setelah Perang Napoleon.Dalam sistem ini, petani pribumi diwajibkan menyerahkan 20% dari tanah mereka untuk ditanami dengan tanaman ekspor yang bernilai tinggi seperti kopi, tebu, dan nila. Hasil dari tanaman ini kemudian diekspor ke Belanda untuk dijual dan menghasilkan pendapatan bagi pemerintah Belanda.Tujuan dari sistem tanam paksa ini bukan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat pribumi, melainkan untuk memenuhi kebutuhan ekonomi Belanda. Sistem ini tidak bertujuan untuk mengembangkan industri, menghindari kelaparan, atau memperkuat hubungan baik dengan Indonesia. Sebaliknya, sistem ini justru mengeksploitasi sumber daya dan tenaga kerja di Indonesia untuk kepentingan ekonomi Belanda.**