Perhatikan informasi berikut! Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perppu)Nomor I Tahun 2015 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2002 tentang Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (KPK) ditandatangani Presiden Jokowi pada 18 Februari 2015. Perppu ini terbit setelah terjadi kekosongan pimpinan KPK Jelaskan konsekuensi jika peraturan pada informasi tersebut tidak mendapat persetujuan DPR'

**Jika Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perppu) Nomor 1 Tahun 2015 tentang perubahan atas Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2002 tentang Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (KPK) tidak mendapat persetujuan dari Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), maka peraturan tersebut akan kehilangan kekuatan hukum yang mengikat, dibatalkan secara otomatis setelah masa tertentu, dan menyebabkan ketidakpastian hukum serta pengembalian ke status quo ante.

**Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perppu) adalah instrumen hukum yang digunakan dalam keadaan darurat ketika tidak memungkinkan untuk menunggu proses pembuatan undang-undang melalui mekanisme legislatif biasa. Perppu Nomor 1 Tahun 2015 mengenai perubahan atas Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2002 tentang Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (KPK) ditandatangani oleh Presiden Joko Widodo pada 18 Februari 2015. Jika Perppu ini tidak mendapat persetujuan dari Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), maka beberapa konsekuensi dapat terjadi:1. **Kekuatan Hukum:** Perppu yang tidak disetujui oleh DPR akan kehilangan kekuatan hukum yang mengikat. Ini berarti bahwa peraturan tersebut tidak akan memiliki efek hukum dan tidak dapat diterapkan.2. **Proses Pembatalan:** Perppu yang tidak disetujui biasanya akan dibatalkan secara otomatis setelah masa tertentu (biasanya 30 hari kerja) jika tidak mendapat persetujuan dari DPR. Dalam hal ini, peraturan tersebut akan dicabut dan tidak berlaku lagi.3. **Ketidakpastian Hukum:** Kekosongan hukum dapat terjadi jika peraturan yang dibatalkan tersebut sebelumnya telah diimplementasikan dan kemudian dibatalkan. Ini bisa menimbulkan ketidakpastian bagi pelaksanaan tugas-tugas KPK dan penerapan hukum terkait korupsi.4. **Pengembalian ke Status Quo Ante:** Setelah pembatalan, semua tindakan yang dilakukan berdasarkan Perppu tersebut harus dievaluasi kembali. Ini bisa menyebabkan revisi atau pengembalian ke aturan sebelumnya sebelum perubahan dilakukan melalui Perppu.5. **Dampak Terhadap KPK:** KPK mungkin perlu menyesuaikan operasionalnya sesuai dengan undang-undang yang berlaku sebelum perubahan yang diusulkan oleh Perppu. Ini bisa mempengaruhi efektivitas dan efisiensi dalam penanganan t pidana korupsi.**