Pertanyaan
Perhatikan sepenggal kisah Qorun berikut! Limpahan harta membuat Qarun silau dan lupa dengan janjinya ketika keadaannya masih belu punya apa-apa. Ketika minta didoakan menjadi kaya, berjanji akan menggunakan hartanya untuk ibadah, tetapi kekayaan yang ada menjadikan Qarun durhaka kepada Allah Swt. tidak mau mensyukuri nikmat yang diberikan kepadanya. Dan harta yang dimilikinya adalah hasil usahanya sendiri, sehingga tidak mau untuk berzakat dan bersedekah. Dari kisah di atas sifat yang dimiliki Qorun yaitu A. Dermawan C. Kikir B. Sukur nikmat D. Egois Fatimah berangkat ke madrasah selalu mempersiapkan buku dan peralatan yang harus di bawa sesuai jadwal. Namun, suatu ketika dia lupa membawa buku tugas Akidah Akhlak, maka kalimat tayibah yang tepat diucapkan Fatimah adalah..... A. Pak Imam adalah pimpinan sebuah perusahaan daerah. Dia menangis ketika mengingat masa lalunya. Dia sering meninggalkan salat karena kesibukannya. Dia juga tidak pernah mengindahkan perkataan istrinya untuk melaksanakan salat. Namun kini dia menyesal dan berjanji tidak mengulangi lagi. Dia benar-benar mohon ampun kepada Allah Swt. Dia yakin Allah akan mengampuninya karena Allah mempunyai sifat .... A. al'Afuww C. al Qayyum B. as Shabur D. al Ghaffar
Solusi
Jawaban
15. C, D16. D17. A
Penjelasan
15. Pertanyaan ini adalah analisis karakter yang dimiliki Qarun. Dalam teks tersebut, disebutkan bahwa Qarun kaya raya tetapi sama sekali tidak mau berzakat dan bersedekah. Jadi dia tidak dermawan atau sukur nikmat tetapi sebaliknya. Apalagi serakah dengan harta yang dia miliki dan mementingkan diri sendiri. Jadi, sifat yang paling sesuai dengan Qorun adalah dua sifat tersebut (egois dan kikir).16. "kalimat tayyibah" bisa merujuk kalau Fatimah hendak berkata wahdahu laa syariikalah, lahubul mulku walahul hamdu wahuw‘ala kulli syai’in qodiir" sebelum pergi. Setelah itu menarik dadanya sesudahnya menucap daiullaha illalah. Inilah skema ini. 17. Pertanyaan tentang bagaimana Allah akan memandang kembali seorang hamba dalam mewujudkan keyakinan. Dalam hal ini, Allah mempunyai salah satu sifat Al ‘ Afuww atau yang berarti Maha Mengampuni. Sehingga keyakinan Pak Imam bahwa Allah pasti akan mengampuninya pada kasus sehirnya telat beribadah, dinilai jitu.