43 . Pembagian kekuasaan negara baik kekuasaan eksekutif legislatif maupun yudikatif diatur dalam konstitusi I agar tidak terjadi tumpang I tindih antara pembagian tugas dan wewenang nya , meskipun demikian , antar lembaga negara sebagai pelaksana kekuasaan memiliki hubungan kerjasama dan mekanisme penyelesaian sengketa yang diatur dalam UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Berikut ini yang merupakan contoh kerjasama antara lembaga legislatif dengan eksekutif yaitu __ 2 Poin) A.pengajuan dan pembahasan rancangan undang -undang menjadi undang -undang B . memberi grasi dan rehabilitasi yang dilaksanakan pada saat-saat tertentu C. mengangkat dan melantik menteri negara yang duduk dalam kabinet kerja D . mengadili pada tingkat kasasi dan terakhir, keputusannya bersifat final E merencanakan , memeriksa dan menerima hasil pemeriksaan keuangan negara Option 2

Jawaban yang tepat adalah **A. pengajuan dan pembahasan rancangan undang-undang menjadi undang-undang.**Lembaga legislatif (DPR/MPR) bertugas membuat undang-undang, sementara lembaga eksekutif (Presiden dan Kabinet) bertanggung jawab atas pelaksanaan undang-undang tersebut. Kerjasama terjadi ketika eksekutif mengajukan rancangan undang-undang (RUU) kepada legislatif, dan legislatif kemudian membahas, mengesahkan, atau menolak RUU tersebut. Proses ini merupakan contoh nyata kerjasama antara kedua lembaga negara tersebut dalam menjalankan fungsi konstitusionalnya.Opsi B, C, D, dan E menggambarkan fungsi yang *tidak* melibatkan kerjasama langsung antara legislatif dan eksekutif dalam artian proses bersama untuk menghasilkan suatu produk hukum atau kebijakan. Grasi (B) adalah wewenang eksekutif, pengangkatan menteri (C) adalah wewenang eksekutif, pengadilan (D) adalah wewenang yudikatif, dan pemeriksaan keuangan negara (E) meskipun melibatkan legislatif, lebih menekankan pada fungsi pengawasan legislatif terhadap eksekutif, bukan kerjasama dalam arti pembuatan kebijakan bersama.