Dampak Gempa Terhadap Sumber Penghidupan di Propinsi NTB

Gempa bumi yang terjadi di Propinsi NTB memiliki dampak yang signifikan terhadap sumber penghidupan masyarakat. Sebelum gempa, rata-rata sumber pendapatan yang paling dominan di propinsi ini adalah dagang, pekerjaan tetap, hasil perikanan, dan kiriman. Namun, setelah gempa, hampir semua sumber pendapatan mengalami penurunan, kecuali kiriman yang justru mengalami peningkatan. Menurut data yang dikumpulkan, sebelum gempa, rata-rata pendapatan dari kiriman sebesar Rp. 995.786. Namun, setelah gempa, pendapatan dari kiriman naik menjadi Rp. 1.026.285. Peningkatan ini terjadi terutama di Kabupaten Lombok Timur, Kabupaten Lombok Tengah, Kota Mataram, dan Kabupaten Sumbawa. Selain itu, dampak gempa juga terlihat dari penurunan pendapatan rumah tangga. Dalam survei yang dilakukan, sebanyak 50% rumah tangga di Propinsi NTB mengalami berkurangnya pendapatan setelah gempa. Selain itu, 23% rumah tangga kehilangan pekerjaan sebagai pekerja atau buruh, dan 15% mengalami penurunan kemampuan fisik dan/atau psikis untuk bekerja. Berkurangnya pendapatan rumah tangga ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunya adalah kehilangan pekerjaan. Setelah gempa, anggota keluarga kesulitan untuk mendapatkan pekerjaan yang baru. Dalam situasi yang sulit ini, penting bagi pemerintah dan lembaga terkait untuk memberikan dukungan dan bantuan kepada masyarakat yang terdampak gempa. Langkah-langkah pemulihan ekonomi dan peningkatan keterampilan kerja juga perlu dilakukan untuk membantu masyarakat memulihkan sumber penghidupan mereka. Dengan adanya upaya yang tepat, diharapkan masyarakat di Propinsi NTB dapat pulih dan bangkit kembali setelah mengalami dampak gempa yang menghancurkan.