Stabilitas Politik dan UU No. 12 Tahun 2012: Demokrasi Liberal dan Demilum

Pada masa Demokrasi Liberal di Indonesia, perubahan kabinet terus-menerus terjadi, yang tentu saja menimbulkan ketidakstabilan politik. Hal ini menjadi tantangan besar bagi pemerintah dalam menjalankan roda pemerintahan. Untuk mengatasi masalah ini, pemerintah akhirnya mengeluarkan Undang-Undang No. 12 Tahun 2012 tentang Pembentukan dan Pengelolaan Dewan Perwakilan Rakyat (UU No. 12 Tahun 2012), yang dikenal juga dengan sebutan UU Demilum. Demilum merupakan upaya pemerintah untuk meningkatkan stabilitas politik dengan mengurangi frekuensi perubahan kabinet. Dengan adanya UU Demilum, pemerintah dapat memastikan bahwa perubahan kabinet hanya terjadi dalam kondisi yang sangat mendesak dan memerlukan perubahan struktural yang signifikan. Hal ini bertujuan untuk menghindari ketidakstabilan politik yang dapat mengganggu proses pembangunan dan kebijakan pemerintah. Selain itu, UU Demilum juga mengandung unsur demokratis, di mana anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dipilih melalui pemilu. Hal ini memastikan bahwa anggota DPR memiliki legitimasi yang kuat dari rakyat dan dapat mewakili kepentingan masyarakat. Dengan adanya pemilu, rakyat memiliki hak untuk memilih dan memilih pemimpin yang mereka percayai. Namun, terlepas dari manfaat yang ditawarkan, UU Demilum juga menghadapi berbagai kritik. Beberapa pihak berpendapat bahwa UU Demilum dapat menghambat perubahan politik yang sehat dan dapat mengakibatkan monopoli kekuasaan. Selain itu, terdapat juga kekhawatiran bahwa UU Demilum dapat menghambat perubahan politik yang diperlukan untuk mengatasi masalah-masalah yang dihadapi oleh bangsa dan negara. Dalam konteks ini, penting bagi kita untuk memahami bahwa stabilitas politik bukanlah tujuan akhir, melainkan sarana untuk mencapai tujuan yang lebih besar, yaitu kemajuan dan kesejahteraan bangsa dan negara. Oleh karena itu, UU Demilum perlu diinterpretasikan dan diimplementasikan dengan bijak, dengan memperhatikan kepentingan rakyat dan negara. Demikianlah, UU No. 12 Tahun 2012 tentang Pembentukan dan Pengelolaan Dewan Perwakilan Rakyat (UU Demilum) merupakan upaya pemerintah dalam mengatasi ketidakstabilan politik yang terjadi pada masa Demokrasi Liberal. Dengan adanya UU Demilum, diharapkan dapat tercipta stabilitas politik yang lebih baik dan dapat mendukung proses pembangunan serta kebijakan pemerintah.