Proses Pembentukan Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan (BPUPK) dalam Mempersiapkan Kemerdekaan Indonesi

Pada tanggal 1 Maret 1945, pemerintah Jepang di Jawa mengumumkan pembentukan Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan (BPUPK) atau Dokunitsu Junbi Cosakai. BPUPK bertugas menyelidiki kesiapan bangsa Indonesia dalam menyongsong kemerdekaan dan membentuk pemerintahan sendiri, termasuk membuat rancangan undang-undang dasar negara Indonesia merdeka. BPUPK dibentuk berdasarkan Maklumat Gunseikan Nomor 23 pada tanggal 29 April 1945. Badan ini terdiri dari dua bagian, yaitu Badan Perundingan atau Badan Persidangan dan Kantor Tata Usaha atau sekretariat. BPUPK dipimpin oleh dr. Radjiman Wedyodiningrat dengan wakilnya R.P. Soeroso dan Ichibangase Yosio. Anggota BPUPK berjumlah 60 orang, termasuk wakil-wakil dari golongan Tionghoa, Arab, dan peranakan Belanda. Terdapat juga tujuh orang anggota istimewa Jepang yang meskipun menghadiri tiap sidang, tidak memiliki hak suara. Pada tanggal 28 Mei 1945, anggota BPUPK dilantik oleh Letjen Yuichiro Nagano dan sehari setelah itu, sidang pertama BPUPK digelar. Sidang BPUPK terbagi menjadi dua babak, yakni sidang pertama pada tanggal 29 Mei hingga 1 Juni 1945 dan sidang kedua pada tanggal 10 sampai 17 Juli 1945. Pada sidang pertama, sejumlah tokoh menyampaikan pidato mengenai dasar-dasar negara. Sebagian besar anggota BPUPK memberikan pandangannya terkait tiga pokok bahasan dalam sidang BPUPK, yaitu apakah Indonesia akan dijadikan sebagai negara kesatuan, negara federal, atau negara perserikatan. Beberapa tokoh yang berpidato pada sidang pertama BPUPK antara lain Margono, Sosrodiningrat, Soemitro, Wiranatakoesoema, Woerjaningrat, Soerjo, Soesanto, Soedirman, Dasaad, Rooseno, dan Aris. Proses pembentukan BPUPK merupakan langkah awal yang dilakukan oleh Jepang untuk memenuhi janji kemerdekaan kepada bangsa Indonesia. Melalui sidang-sidang BPUPK, tokoh-tokoh Indonesia dapat menyampaikan pandangan dan merumuskan dasar-dasar negara yang akan menjadi landasan bagi kemerdekaan Indonesia. Sidang-sidang BPUPK ini menjadi tonggak penting dalam perjalanan menuju kemerdekaan Indonesia.