Kemiskinan Makro vs Kemiskinan Mikro: Pendekatan dan Pentingnya Kedua Jenis Kemiskina

Kemiskinan adalah isu yang kompleks dan multifaset yang mempengaruhi banyak orang di seluruh dunia. Dua jenis kemiskinan utama yang sering dibahas adalah kemiskinan makro dan kemiskinan mikro. Kedua jenis kemiskinan ini memiliki pendekatan dan indikator yang berbeda dalam mengukur dan mengatasi masalah kemiskinan. Kemiskinan makro adalah pendekatan yang mengukur kemiskinan pada skala nasional atau regional. Pendekatan ini diperoleh melalui survei terhadap sampel penduduk, seperti yang dilakukan oleh Susenas. Kemiskinan makro mengukur ketidakmampuan ekonomi suatu negara untuk memenuhi kebutuhan dasar makanan dan non-makanan berdasarkan ukuran Garis Kemiskinan. Indikator pokok kemiskinan yang dihasilkan dari pendekatan ini meliputi persentase penduduk miskin (PO), indeks kedalaman kemiskinan (P1), dan indeks keparahan kemiskinan (P2). Pendekatan ini penting untuk perencanaan dan evaluasi kebijakan pemerintah dalam mengatasi masalah kemiskinan pada skala besar. Di sisi lain, kemiskinan mikro adalah pendekatan yang fokus pada kemiskinan pada skala individu atau rumah tangga. Pendekatan ini diperoleh melalui sensus yang dilakukan berdasarkan nama atau alamat. Kemiskinan mikro dilakukan dengan pemeringkatan kesejahteraan untuk mendapatkan urutan Desi 1 s.d. 4 sebagai rujukan dalam penetapan sasaran. Pemeringkatan dilakukan dengan metode skoring atau Proxy Means Test (PMT) berdasarkan informasi karakteristik rumah tangga, seperti jumlah anggota rumah tangga, pekerjaan, pendidikan, kondisi rumah, kepemilikan aset, dan lain-lain. Penguatan dilakukan melalui urun rembug desa atau Forum Konsultasi Publik (FKP). Pendekatan ini penting untuk intervensi program yang ditargetkan pada individu atau rumah tangga miskin. Kedua jenis kemiskinan ini saling melengkapi dalam mengatasi masalah kemiskinan. Kemiskinan makro memberikan gambaran tentang skala dan distribusi kemiskinan pada tingkat nasional atau regional, sedangkan kemiskinan mikro memberikan wawasan tentang kondisi kemiskinan pada tingkat individu atau rumah tangga. Dengan memahami kedua jenis kemiskinan ini, pemerintah dan organisasi masyarakat dapat merancang kebijakan dan program yang lebih efektif dalam mengatasi masalah kemiskinan. Kesimpulannya, kemiskinan makro dan kemiskinan mikro adalah dua pendekatan yang berbeda dalam mengukur dan mengatasi masalah kemiskinan. Kemiskinan makro mengukur kemiskinan pada skala nasional atau regional, sedangkan kemiskinan mikro fokus pada kemiskinan pada skala individu atau rumah tangga. Kedua jenis kemiskinan ini saling melengkapi dan penting untuk perencanaan dan evaluasi kebijakan pemerintah serta intervensi program yang ditargetkan pada individu atau rumah tangga miskin. Dengan memahami kedua jenis kemiskinan ini, kita dapat mengambil langkah-langkah yang tepat untuk mengatasi masalah kemiskinan secara efektif.