Gejala Humas yang Sering Terjadi di Sekitar Kita: Sebuah Refleksi **

Humas, sebagai jembatan komunikasi antara organisasi dan publik, memiliki peran penting dalam membangun citra positif dan menjaga hubungan baik. Namun, dalam praktiknya, seringkali kita menemukan gejala-gejala yang menunjukkan bahwa fungsi humas belum berjalan optimal. Berikut adalah dua contoh gejala humas yang sering kita lihat atau alami di sekitar kita: 1. Kurangnya Transparansi dan Akuntabilitas: Salah satu gejala humas yang mencolok adalah kurangnya transparansi dan akuntabilitas dalam komunikasi. Organisasi cenderung menutup-nutupi informasi penting, bahkan terkadang memberikan informasi yang menyesatkan. Hal ini dapat memicu ketidakpercayaan publik dan merusak reputasi organisasi. Contohnya, ketika sebuah perusahaan mengalami krisis, mereka seringkali enggan memberikan penjelasan yang jujur dan transparan kepada publik. Akibatnya, publik merasa dibohongi dan semakin menjauh dari organisasi tersebut. 2. Komunikasi yang Tidak Efektif: Gejala humas lainnya adalah komunikasi yang tidak efektif. Organisasi seringkali gagal menyampaikan pesan yang tepat kepada target audiens. Hal ini bisa disebabkan oleh penggunaan bahasa yang rumit, kurangnya media komunikasi yang tepat, atau bahkan kurangnya pemahaman terhadap kebutuhan dan keinginan publik. Contohnya, sebuah kampanye sosial yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang bahaya narkoba, mungkin gagal mencapai target karena menggunakan bahasa yang terlalu formal dan tidak menarik bagi kaum muda. Refleksi:** Kedua gejala humas ini menunjukkan bahwa masih banyak organisasi yang belum memahami pentingnya membangun komunikasi yang terbuka, jujur, dan efektif dengan publik. Keberhasilan humas tidak hanya terletak pada kemampuan untuk menyebarkan informasi, tetapi juga pada kemampuan untuk membangun kepercayaan dan hubungan yang kuat dengan publik. Oleh karena itu, penting bagi organisasi untuk terus belajar dan beradaptasi dengan perkembangan zaman, serta meningkatkan kualitas komunikasi mereka agar dapat membangun citra positif dan mencapai tujuan organisasi.