Konsep Hasanun dalam Perspektif Fiqh dan Tasawuf

Konsep hasanah merupakan salah satu konsep penting dalam Islam yang merujuk pada segala sesuatu yang baik, bermanfaat, dan membawa kebaikan. Dalam perspektif fiqh, hasanah diartikan sebagai perbuatan-perbuatan baik yang dianjurkan dalam Islam, seperti shalat, puasa, zakat, dan haji. Perbuatan-perbuatan hasanah ini memiliki nilai pahala di sisi Allah SWT dan akan mendapatkan balasan di akhirat kelak.

Makna Hasanah dalam Fiqh

Fiqh membahas hasanah dalam konteks amal perbuatan lahiriah yang diatur oleh syariat. Dalam hal ini, hasanah mencakup semua bentuk ketaatan kepada Allah SWT sesuai dengan tuntunan Al-Qur'an dan As-Sunnah. Contohnya adalah mendirikan shalat, menunaikan zakat, berpuasa di bulan Ramadhan, dan menunaikan ibadah haji bagi yang mampu. Semua amalan ini tergolong hasanah karena merupakan perintah langsung dari Allah SWT dan memiliki aturan-aturan pelaksanaannya yang terinci dalam fiqh.

Selain ibadah mahdhah, hasanah dalam fiqh juga meliputi muamalah, yaitu interaksi sosial dan ekonomi yang sesuai dengan etika Islam. Berlaku jujur dalam berdagang, menepati janji, membantu orang yang membutuhkan, dan bersikap adil dalam segala hal termasuk dalam kategori hasanah. Intinya, segala bentuk perbuatan yang mendatangkan manfaat bagi diri sendiri dan orang lain, serta tidak melanggar aturan Allah SWT termasuk dalam kategori hasanah dalam perspektif fiqh.

Dimensi Hasanah dalam Tasawuf

Berbeda dengan fiqh yang fokus pada aspek lahiriah, tasawuf mengkaji hasanah dari dimensi batiniah. Dalam tasawuf, hasanah tidak hanya terbatas pada perbuatan baik yang tampak, tetapi juga mencakup kebersihan hati, kejernihan jiwa, dan kemurnian niat. Hasanah dalam tasawuf adalah manifestasi dari kedekatan seorang hamba dengan Allah SWT yang tercermin dalam akhlak mulia dan perilaku yang terpuji.

Tasawuf menekankan pentingnya membersihkan hati dari sifat-sifat tercela seperti iri, dengki, sombong, dan riya. Sebab, hati yang bersih akan melahirkan perbuatan-perbuatan baik yang tulus dan ikhlas. Dalam pandangan tasawuf, hasanah sejati adalah hasanah yang dilakukan semata-mata karena Allah SWT, bukan karena pamrih duniawi atau pujian manusia.

Kesimpulan

Konsep hasanah dalam Islam memiliki cakupan yang luas, meliputi aspek lahiriah dan batiniah. Fiqh memberikan panduan tentang perbuatan-perbuatan baik yang dianjurkan dalam Islam, sementara tasawuf mengarahkan pada kesempurnaan batin dan kemurnian niat dalam beramal. Keduanya saling melengkapi dalam mewujudkan insan kamil, yaitu manusia yang sempurna baik secara lahiriah maupun batiniah. Dengan memahami dan mengamalkan konsep hasanah dalam perspektif fiqh dan tasawuf, seorang muslim dapat mencapai kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat.