Sejarah Ilmu Ekonomi: Dari Merkantilisme hingga Adam Smith

Sebelum ilmu ekonomi berkembang di Prancis, ada paham politik ekonomi yang dikenal sebagai merkantilisme. Merkantilisme adalah keyakinan bahwa kekayaan suatu negara dapat diukur oleh jumlah logam mulia yang dimilikinya, seperti emas dan perak. Ini juga percaya bahwa kekayaan dan kekuasaan negara harus diutamakan di atas kepentingan individu. Merkantilisme dikembangkan oleh Jean Baptiste Colbert, seorang menteri Prancis, dan sering disebut sebagai colbertisme. Pada awal perkembangannya, merkantilisme dirombak oleh Francois Quesnay, seorang intelektual Prancis, dan Jacques Turgot, yang mengimplementasikan sistem fisiokratisme di Prancis. Sistem ini mengutamakan kekayaan alam dan menganggap bahwa kekayaan negara harus dihasilkan oleh petani dan pedagang. Pada saat itu, Adam Smith, seorang filsuf Skotlandia, menarik perhatian pada paham Quesnay dan mempelajari lebih lanjut tentang perekonomian. Adam Smith kemudian dikenal sebagai Bapak Ilmu Ekonomi Modern dan menulis buku berjudul An Inquiry Into the Nature and Causes of the Wealth of Nations pada tahun 1776. Dalam bukunya, Adam Smith mengusung gagasan bahwa kekayaan suatu negara seharusnya diukur oleh produktivitas dan kepuasan konsumen, bukan oleh jumlah logam mulia yang dimilikinya. Sejarah ilmu ekonomi telah mengalami perjalanan panjang dan kompleks, dari merkantilisme hingga Adam Smith. Dari awalnya, ilmu ekonomi telah mengalami transformasi dan perkembangan, dan saat ini, ia terus memainkan peran penting dalam membentuk dunia kita.