Menjadi Mahasiswa Kedokteran, Merindukan Sentuhan Pengabdian **

** Menapaki bangku kuliah Kedokteran, rasanya seperti memasuki dunia baru yang penuh tantangan. Setiap hari dipenuhi dengan buku-buku tebal, rumus-rumus rumit, dan istilah-istilah medis yang asing di telinga. Tapi di balik semua itu, ada satu hal yang selalu terbersit di benakku: pengabdian. Aku masih ingat saat pertama kali mendengar kata "pengabdian" di masa orientasi. Saat itu, para senior bercerita tentang pengalaman mereka terjun langsung ke masyarakat, membantu orang-orang yang membutuhkan. Cerita-cerita mereka begitu menginspirasi, membuatku tergerak untuk ikut merasakan bagaimana rasanya memberikan manfaat bagi orang lain. Sebagai mahasiswa baru, aku belum punya kesempatan untuk melakukan pengabdian secara langsung. Namun, rasa ingin membantu itu tetap membara di dalam hati. Aku sering membayangkan bagaimana rasanya bisa memberikan pertolongan pertama kepada orang yang terluka, atau membantu tenaga medis dalam memberikan pelayanan kesehatan di daerah terpencil. Aku tahu, jalan menuju pengabdian masih panjang. Aku harus belajar banyak hal, mengasah kemampuan, dan terus berlatih agar kelak bisa menjadi dokter yang kompeten dan siap membantu masyarakat. Tapi, rasa rindu untuk bisa langsung terjun ke lapangan, untuk bisa merasakan kepuasan membantu orang lain, itu selalu ada. Mungkin saat ini aku belum bisa melakukan pengabdian secara langsung, tapi aku bisa memulai dari hal-hal kecil. Aku bisa belajar dengan tekun, berlatih dengan sungguh-sungguh, dan selalu berusaha untuk menjadi pribadi yang bermanfaat bagi orang lain. Semoga suatu hari nanti, aku bisa mewujudkan mimpi untuk menjadi dokter yang penuh dedikasi dan siap mengabdi untuk masyarakat.