Perlawanan Rakyat Desa Sukamanah di Tasikmalaya: Sebuah Kisah Pemberontakan Melawan Penjajaha

Perlawanan rakyat di Desa Sukamanah, Tasikmalaya, merupakan salah satu contoh pemberontakan yang menunjukkan semangat juang dan keberanian rakyat Indonesia melawan penjajahan. Pada tanggal 25 Februari 1944, rakyat desa ini melawan kekuasaan Jepang yang ingin melakukan seikeirei, sebuah praktik yang menyinggung perasaan umat Islam Indonesia karena dianggap sebagai perbuatan syirik. K.H. Zaenal Mustafa, seorang ulama dan pemimpin di Pondok Pesantren Sukamanah Singaparna, memimpin perlawanan ini. Ia menentang kekuasaan Jepang dengan semangat untuk mempertahankan kebebasan dan keadilan bagi rakyatnya. Penderitaan rakyat akibat kerja paksa (romusa) juga mendorong K.H. Zaenal Mustafa untuk melakukan perlawanan. Namun, perlawanan ini tidak berhasil dan dapat ditumpas oleh Jepang. Banyak pengikut K.H. Zaenal Mustafa tewas, dan ia sendiri ditangkap dan dihukum mati pada tanggal 25 Oktober 1944. Perlawanan rakyat di Desa Sukamanah, Tasikmalaya, menjadi contoh inspiratif bagi rakyat Indonesia dalam melawan penjajahan. Meskipun perlawanan ini tidak berhasil, semangat juang dan keberanian rakyat Indonesia tetap terjaga. Kisah ini mengingatkan kita akan pentingnya kebebasan, keadilan, dan semangat untuk melawan ketidakadilan.