Pengaruh Komunitas Keagamaan Orphis terhadap Filsafat sebagai Pandangan Hidup

Dalam artikel ini, kita akan membahas pengaruh komunitas keagamaan Orphis terhadap filsafat sebagai pandangan hidup. Orphis adalah sebuah komunitas keagamaan kuno yang memiliki makna asli istilah "orgy" yang dipakai oleh mereka sebagai "sakramen". Mereka meyakini bahwa orgy dimaksudkan untuk menyucikan jiwa para penganutnya serta membuka jalan bagi mereka untuk bebas dari jentera kelahiran. Berbeda dengan para pendeta agama Olympian, kaum Orphis menciptakan apa yang bisa kita sebut "geneig-geneja", yakni komunitas keagamaan di mana siapa pun, tanpa membedakan ras dan jenis kelamin, bisa diterima sebagai anggota lewat inisiasi. Melalui pengaruh mereka, muncul konsepsi mengenai filsafat sebagai pandangan hidup. Dalam sejarah keagamaan Yunani, Artemis adalah dewi yang diidentifikasi dengan Orphis. Artemis adalah nama Latin untuk dewi Yunani yang disebut dalam Testament Yunani, sementara dalam bahasa kita, kita menyebutnya Dana. Artemis memiliki kembaran laki-laki yang kurang menonjol, yakni "Raja Binatang". Namun, baru di masa yang lebih belakangan, Artemis diidentifikasi dengan Ibunda Agung Asia Kecil. Pengaruh komunitas keagamaan Orphis juga dapat dilihat dalam perkembangan matematika dan geometri. Sebelumnya, orang Mesir dan Babilonia telah menggunakan aritmetika dan beberapa geometri, namun terutama berupa hittungan kasar. Namun, orang Yunani mengembangkan penalaran deduktif berdasarkan premis umum, yang merupakan inovasi yang signifikan. Selain itu, komunitas keagamaan Orphis juga memiliki pengaruh dalam perkembangan bahasa Yunani. Misalnya, huruf "Gime!" dalam abjad Yunani berarti "unta", dan huruf tersebut adalah gambar unta yang telah mengalami konvensionalisasi. Meskipun terdapat beberapa dugaan mengenai masa hidup Zoroaster, beberapa sumber menyebutkan bahwa Zoroaster hidup sekitar tahun 1000 SM. Pada masa itu, Athena mengalami kekalahan oleh Sparta, dan bangsa Persia mendapatkan kekuasaan atas pesisir Asia Kecil. Hak-hak mereka diakui dalam Perdamation Antalcitics sekitar lima puluh tahun kemudian. Hal ini menyebabkan persatuan mereka dalam Imperium Aleksander. Dalam kesimpulan, komunitas keagamaan Orphis memiliki pengaruh yang signifikan terhadap filsafat sebagai pandangan hidup. Mereka menciptakan komunitas keagamaan inklusif di mana siapa pun dapat diterima sebagai anggota. Pengaruh mereka juga dapat dilihat dalam perkembangan matematika, geometri, dan bahasa Yunani.