55) Kegiatan pembinaan dan pengawasan dalam proses penyusunan Amdal dan Uji Kelayakan Lingkungan : a. Sebutkan dan jelaskan target grup / objek pada kegiatan tersebut b. Sebutkan 3 (tiga pilar standarisasi kompetensi penyusun Amdal

Kegiatan Pembinaan dan Pengawasan dalam Proses Penyusunan Amdal dan Uji Kelayakan Lingkungan

Kegiatan pembinaan dan pengawasan dalam penyusunan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (Amdal) dan Uji Kelayakan Lingkungan bertujuan untuk memastikan kualitas dan validitas dokumen Amdal serta kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku. Hal ini penting untuk melindungi lingkungan dan kesehatan masyarakat.

a. Target Grup/Objek pada Kegiatan Pembinaan dan Pengawasan:

Kegiatan pembinaan dan pengawasan menyasar beberapa kelompok, antara lain:

* Penyusun Amdal: Termasuk konsultan lingkungan, tim internal perusahaan yang ditunjuk, dan individu yang terlibat langsung dalam proses penyusunan Amdal. Pembinaan difokuskan pada peningkatan kompetensi, pemahaman metodologi, dan kepatuhan terhadap standar dan peraturan. Pengawasan bertujuan untuk memastikan kualitas teknis dan integritas data dalam dokumen Amdal.

* Pemrakarsa Proyek: Pihak yang mengajukan rencana proyek dan bertanggung jawab atas pelaksanaan proyek. Pembinaan difokuskan pada pemahaman pentingnya Amdal, kewajiban hukum, dan peran mereka dalam memastikan proyek ramah lingkungan. Pengawasan bertujuan untuk memastikan komitmen pemrakarsa dalam melaksanakan rekomendasi Amdal.

* Instansi Pemerintah terkait: Lembaga pemerintah yang berwenang dalam proses persetujuan Amdal, seperti Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) dan instansi terkait di tingkat daerah. Pembinaan difokuskan pada peningkatan kapasitas dalam melakukan evaluasi Amdal dan pengawasan pelaksanaan. Pengawasan internal bertujuan untuk memastikan konsistensi dan efektivitas pelaksanaan peraturan.

* Masyarakat: Masyarakat yang berpotensi terdampak oleh proyek yang diajukan. Pembinaan difokuskan pada peningkatan pemahaman masyarakat tentang Amdal dan hak-hak mereka dalam proses pengambilan keputusan. Pengawasan melibatkan partisipasi masyarakat dalam proses evaluasi Amdal dan pemantauan pelaksanaan proyek.


b. Tiga Pilar Standarisasi Kompetensi Penyusun Amdal:

Tiga pilar standarisasi kompetensi penyusun Amdal dapat dijabarkan sebagai berikut:

1. Pengetahuan (Knowledge): Penyusun Amdal harus memiliki pemahaman yang komprehensif tentang:
* Peraturan Perundang-undangan: Meliputi UU Lingkungan Hidup, peraturan pemerintah, dan peraturan lainnya yang terkait dengan Amdal dan pengelolaan lingkungan.
* Metodologi Amdal: Memahami berbagai metode dan teknik analisis dampak lingkungan, termasuk identifikasi dampak, prediksi dampak, dan mitigasi dampak.
* Ilmu Lingkungan: Memiliki pengetahuan dasar tentang ekologi, kimia lingkungan, biologi, dan ilmu-ilmu terkait lainnya yang relevan dengan analisis dampak lingkungan.
* Aspek Sosial dan Ekonomi: Memahami dampak sosial dan ekonomi dari proyek terhadap masyarakat sekitar.

2. Keterampilan (Skills): Penyusun Amdal harus memiliki keterampilan dalam:
* Pengumpulan dan Analisis Data: Mampu mengumpulkan data primer dan sekunder, menganalisis data secara kuantitatif dan kualitatif, dan menyajikan data secara efektif.
* Penyusunan Dokumen: Mampu menyusun dokumen Amdal yang sistematis, terstruktur, dan mudah dipahami.
* Komunikasi dan Koordinasi: Mampu berkomunikasi secara efektif dengan berbagai pihak terkait, termasuk pemrakarsa proyek, masyarakat, dan instansi pemerintah.
* Penggunaan Perangkat Lunak: Mampu menggunakan perangkat lunak yang relevan untuk analisis data dan penyusunan dokumen Amdal.

3. Sikap (Attitude): Penyusun Amdal harus memiliki sikap:
* Profesionalisme: Bertindak secara profesional, objektif, dan bertanggung jawab dalam menjalankan tugas.
* Integritas: Menjaga integritas dan kejujuran dalam proses penyusunan Amdal.
* Etika: Menghormati etika profesi dan memperhatikan kepentingan masyarakat dan lingkungan.
* Komitmen: Berkomitmen untuk menghasilkan Amdal yang berkualitas dan berkontribusi pada perlindungan lingkungan.


Ketiga pilar ini saling berkaitan dan harus dipenuhi untuk memastikan kualitas dan kredibilitas penyusun Amdal. Standarisasi kompetensi ini penting untuk menjamin keberhasilan proses Amdal dalam melindungi lingkungan dan mendukung pembangunan berkelanjutan.