2 -) Peraturan perundang-undangan memiliki pengertia n peraturan tertulis yang memuat norma hukum yang me ngikat s ecara umum dan dibentuk atau ditetapk an oleh lembaga negara atau pejabat yang berwena ng. B agaimana dengan pen gertian tata urutan peraturan perundang-undanga in di Indonesia Jelaskan jawabanmu!

Tata urutan peraturan perundang-undangan di Indonesia mengacu pada hierarki norma hukum yang mengatur kedudukan dan kekuatan hukum masing-masing jenis peraturan perundang-undangan. Peraturan yang berada di tingkat lebih tinggi memiliki kekuatan hukum yang lebih tinggi dan mengikat peraturan di tingkat yang lebih rendah. Jika terjadi pertentangan, peraturan yang lebih tinggi akan mengesampingkan peraturan yang lebih rendah.

Secara umum, tata urutan peraturan perundang-undangan di Indonesia adalah sebagai berikut (dari yang tertinggi hingga terendah):

1. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 (UUD 1945): Merupakan hukum tertinggi di Indonesia, sumber dari segala sumber hukum, dan tidak dapat diubah kecuali melalui mekanisme amandemen yang diatur dalam UUD 1945 itu sendiri.

2. Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR): Sebelum amandemen UUD 1945, Ketetapan MPR memiliki kedudukan yang sangat penting. Setelah amandemen, kewenangan MPR terbatas dan Ketetapan MPR yang masih berlaku hanya yang berkaitan dengan perubahan UUD 1945.

3. Undang-Undang (UU): Dibuat oleh Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) bersama Presiden dan merupakan peraturan perundang-undangan yang mengatur hal-hal pokok dan strategis.

4. Peraturan Pemerintah (PP): Dibuat oleh Presiden untuk menjalankan UU.

5. Peraturan Presiden (Perpres): Dibuat oleh Presiden untuk menjalankan UU, PP, atau tugas dan wewenang Presiden lainnya.

6. Peraturan Daerah Provinsi (Perda Provinsi): Dibuat oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi (DPRD Provinsi) bersama Gubernur.

7. Peraturan Daerah Kabupaten/Kota (Perda Kabupaten/Kota): Dibuat oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten/Kota (DPRD Kabupaten/Kota) bersama Bupati/Walikota.

8. Peraturan Kepala Daerah Lainnya: Peraturan yang dikeluarkan oleh kepala daerah di bawah Perda, seperti Peraturan Bupati/Walikota.


Penjelasan Tambahan:

* Urutan di atas merupakan gambaran umum. Dalam praktiknya, bisa terdapat peraturan lain yang memiliki kedudukan di antara tingkatan tersebut, tergantung pada substansi dan kewenangan pembuatnya.
* Prinsip *lex superior derogat legi inferiori* (hukum yang lebih tinggi membatalkan hukum yang lebih rendah) berlaku dalam sistem ini. Artinya, jika terjadi pertentangan antara peraturan di tingkat yang berbeda, peraturan yang lebih tinggi akan berlaku.
* Prinsip *lex posterior derogat legi priori* (hukum yang lebih muda membatalkan hukum yang lebih tua) juga berlaku, kecuali jika peraturan yang lebih tua telah dinyatakan tetap berlaku meskipun telah ada peraturan yang lebih muda.
* Interpretasi dan penerapan tata urutan ini seringkali menjadi objek sengketa hukum dan memerlukan kajian mendalam oleh ahli hukum.


Dengan memahami tata urutan ini, kita dapat mengerti bagaimana sistem hukum Indonesia mengatur dan mengelola peraturan perundang-undangan agar tercipta kepastian hukum dan keadilan.