17. Apa hubungan antara gerakan APRA dan konteks politik internasional pada saat itu. terutama dengan Perang Dingin? A. APRA terpengaruh oleh ideologi komunis global B. Pemberontakan APRA merupakan bagian dari gerakan anti-kolonial C. APRA berusaha menyamakan diri dengan gerakan nasionalis di Asia D. Konflik di Indonesia berhubungan dengan ketegangan antara blok Barat dan Timur E. APRA tidak terpengaruh oleh politik internasional sama sekali

Penjelasan:

Pertanyaan ini berkaitan dengan hubungan antara gerakan APRA (Angkatan Perang Ratu Adil) dan konteks politik internasional pada saat itu, terutama dalam konteks Perang Dingin. Untuk menjawab pertanyaan ini, kita perlu memahami latar belakang dan dinamika Perang Dingin serta pengaruhnya terhadap gerakan-gerakan politik di berbagai negara, termasuk Indonesia.

1. Perang Dingin adalah periode ketegangan dan konflik ideologis antara blok Barat (dipimpin oleh Amerika Serikat) dan blok Timur (dipimpin oleh Uni Soviet) setelah Perang Dunia II. Perang ini tidak melibatkan pertempuran langsung antara kedua blok tersebut, tetapi ditandai dengan perlombaan senjata, perlombaan ruang, dan berbagai konflik proxy di seluruh dunia.

2. Gerakan APRA adalah pemberontakan yang terjadi di Indonesia pada tahun 1950-an. Pemberontakan ini dipimpin oleh Kapten Raymond Westerling, seorang perwira KNIL (Koninklijk Nederlands Indisch Leger) yang tidak setuju dengan kebijakan pemerintah Indonesia saat itu. APRA berusaha untuk mendirikan negara federalis di Sulawesi Selatan dan mempertahankan bentuk negara federal yang diinginkan oleh Belanda. Konteks Politik Internasional:
- Pada saat itu, Indonesia berada dalam posisi yang sulit karena tekanan dari berbagai pihak, termasuk tekanan dari Belanda yang ingin mempertahankan pengaruhnya di Indonesia dan tekanan dari Uni Soviet dan Tiongkok yang mendukung Indonesia sebagai negara komunis.
- Perang Dingin juga mempengaruhi kebijakan luar negeri Indonesia. Pada awalnya, Indonesia cenderung menjauh dari blok manapun dan mencoba menjalankan kebijakan bebas aktif. Namun, seiring waktu, Indonesia semakin mendekati blok Timur, terutama setelah pengakuan kedaulatan oleh Uni Soviet dan Tiongkok pada tahun 1950.

4. Hubungan dengan Perang Dingin:
- Konflik di Indonesia, termasuk pemberontakan APRA, harus dilihat dalam konteks ketegangan antara blok Barat dan Timur. Pemberontakan APRA dapat dilihat sebagai bagian dari upaya blok Barat, khususnya Belanda, untuk menggagalkan usaha-usaha Indonesia untuk memperkuat kedaulatannya dan mengimplementasikan sistem pemerintahan yang berbeda dari yang diinginkan oleh Belanda.
- Selain itu, dukungan yang diberikan oleh Amerika Serikat kepada pihak-pihak yang menentang komunisme juga mempengaruhi dinamika konflik di Indonesia.

Berdasarkan analisis di atas, jawaban yang paling tepat adalah:

D. Konflik di Indonesia berhubungan dengan ketegangan antara blok Barat dan Timur

Jawaban ini mencerminkan bagaimana Perang Dingin mempengaruhi konflik internal di Indonesiauk pemberontakan APRA, dan bagaimana kekuatan internasional yang berbeda memainkan peran dalam menentukan arah politik dan militer di Indonesia pada saat itu.