2. Jelaskan posisi dan fungsi sunnah terhadap Al-Qur'an! 3. Bagaimana peran keluarga dan lingkungan dalam pembentu Ikan moral seseorang? Berikan contoh bagaimana i nilai-nilai moral bisa ditanamk an sejak dini. 4. Jelaskan bagaimana agama dapat menjadi sumber akhlak bagi individu dan masyarak Berikan contoh bagaimana ajaran agama tertentu mengarahkan perilaku yang berakhlak. 5. Menurut Anda , apa tantangan terbesar dalam mempertaha inkan akhlak mulia di

Jawaban:

2. Posisi dan Fungsi Sunnah terhadap Al-Qur'an:

Sunnah, yang merujuk pada perkataan, perbuatan, dan ketetapan Nabi Muhammad SAW, menempati posisi sebagai penjelas dan penyempurna Al-Qur'an. Al-Qur'an merupakan sumber hukum utama (ushul) dalam Islam, sedangkan Sunnah berfungsi sebagai *furū‘* (cabang) yang menjelaskan dan mengaplikasikan hukum-hukum yang tercantum dalam Al-Qur'an secara detail. Al-Qur'an seringkali memberikan prinsip umum, sementara Sunnah memberikan contoh konkret dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. Dengan demikian, Sunnah tidak bertentangan dengan Al-Qur'an, melainkan melengkapinya dan memberikan pemahaman yang lebih komprehensif. Contohnya, Al-Qur'an memerintahkan shalat, namun Sunnah menjelaskan tata cara pelaksanaannya secara detail.


3. Peran Keluarga dan Lingkungan dalam Pembentukan Moral Seseorang:

Keluarga dan lingkungan memiliki peran yang sangat krusial dalam pembentukan moral seseorang. Keluarga merupakan lembaga pendidikan pertama dan utama. Orang tua berperan sebagai model dan pengajar nilai-nilai moral seperti kejujuran, tanggung jawab, disiplin, dan kasih sayang. Lingkungan, baik lingkungan sekolah, masyarakat, maupun pergaulan, turut membentuk karakter seseorang melalui interaksi sosial dan budaya. Pengaruh lingkungan dapat bersifat positif maupun negatif, tergantung pada nilai-nilai yang dianut dan diterapkan di dalamnya.

Contoh penanaman nilai moral sejak dini:

* Kejujuran: Mengajarkan anak untuk selalu berkata jujur, meskipun menghadapi konsekuensi. Memberikan pujian atas kejujuran dan memberikan konsekuensi yang wajar atas kebohongan.
* Tanggung jawab: Memberikan anak tugas-tugas sesuai usia dan kemampuannya, dan membimbing mereka untuk menyelesaikannya. Mengajarkan mereka untuk bertanggung jawab atas tindakan mereka.
* Kasih sayang: Mengajarkan anak untuk menyayangi sesama, baik keluarga, teman, maupun lingkungan sekitar. Memberikan contoh perilaku kasih sayang dalam kehidupan sehari-hari.


4. Agama sebagai Sumber Akhlak:

Agama berperan sebagai sumber akhlak yang komprehensif karena memberikan panduan moral yang menyeluruh dan sistematis. Ajaran agama mengandung nilai-nilai luhur yang mengatur perilaku individu dan masyarakat, seperti kejujuran, keadilan, kasih sayang, dan toleransi. Agama memberikan kerangka etika yang kuat yang memandu individu dalam mengambil keputusan dan bertindak dalam kehidupan sehari-hari.

Contoh ajaran agama yang mengarahkan perilaku berakhlak:

* Islam: Ajaran Islam menekankan pentingnya kejujuran (siddiq), amanah (amanah), fathanah (cerdas), dan istiqamah (konsisten) sebagai karakteristik utama seorang muslim. Ajaran ini mengarahkan perilaku yang jujur, bertanggung jawab, dan konsisten dalam menjalankan kehidupan.
* Kristen: Ajaran Kristen menekankan kasih sayang, pengampunan, dan pelayanan kepada sesama sebagai inti ajarannya. Ajaran ini mengarahkan perilaku yang penuh empati, toleransi, dan kepedulian terhadap orang lain.
* Budha: Ajaran Budha menekankan pentingnya welas asih (karuna) dan kebijaksanaan (prajna) untuk mencapai pencerahan. Ajaran ini mengarahkan perilaku yang penuh kasih sayang, bijaksana, dan damai.


5. Tantangan Terbesar dalam Mempertahankan Akhlak Mulia di Era Modern:

Tantangan terbesar dalam mempertahankan akhlak mulia di era modern adalah pengaruh teknologi dan informasi yang masif dan cepat. Kemudahan akses terhadap informasi, termasuk informasi yang negatif dan tidak bermoral, melalui internet dan media sosial, dapat mempengaruhi perilaku dan nilai-nilai moral individu, terutama generasi muda. Selain itu, individualisme dan materialisme yang semakin menonjol juga dapat mengikis nilai-nilai akhlak mulia seperti gotong royong, kepedulian sosial, dan rasa tanggung jawab terhadap lingkungan. Perlu upaya bersama dari berbagai pihak, termasuk keluarga, lembaga pendidikan, pemerintah, dan masyarakat, untuk menghadapi tantangan ini dan menanamkan nilai-nilai akhlak mulia pada generasi penerus.