Kecepatan Gerak Benda saat Massa Dikali Du
Dalam fisika, kecepatan gerak suatu benda dapat dipengaruhi oleh massa benda tersebut. Ketika massa benda menjadi dua kali lipat, bagaimana kecepatan gerak benda tersebut berubah? Pertanyaan ini sering muncul dalam pembelajaran fisika dan dapat dijawab dengan menggunakan rumus yang tepat. Untuk menjawab pertanyaan ini, kita perlu menggunakan rumus kecepatan rata-rata, yang dinyatakan sebagai v = s/t, di mana v adalah kecepatan, s adalah jarak yang ditempuh, dan t adalah waktu yang diperlukan untuk menempuh jarak tersebut. Dalam kasus ini, kita akan menggunakan rumus ini untuk membandingkan kecepatan gerak benda saat massa benda menjadi dua kali lipat. Misalkan massa benda awal adalah m, dan kecepatan geraknya adalah v. Ketika massa benda menjadi dua kali lipat, massa benda menjadi 2m. Kita ingin mencari kecepatan gerak benda saat massa benda menjadi 2m. Dalam fisika, hukum kekekalan momentum menyatakan bahwa momentum total sistem tetap konstan jika tidak ada gaya eksternal yang bekerja pada sistem tersebut. Momentum didefinisikan sebagai massa dikalikan dengan kecepatan, yaitu p = mv. Jika tidak ada gaya eksternal yang bekerja pada sistem, maka momentum awal harus sama dengan momentum akhir. Dalam kasus ini, momentum awal adalah mv, dan momentum akhir adalah (2m)(v'). Karena momentum harus tetap konstan, maka mv = (2m)(v'). Dari persamaan ini, kita dapat mencari kecepatan gerak benda saat massa benda menjadi dua kali lipat. v' = (mv)/(2m) v' = v/2 Dengan demikian, kecepatan gerak benda saat massa benda menjadi dua kali lipat adalah setengah dari kecepatan awal. Dalam konteks soal ini, kita dapat menggunakan rumus ini untuk mencari jawaban yang tepat. Dari pilihan yang diberikan, jawaban yang benar adalah b. 0,5. Ketika massa benda menjadi dua kali lipat, kecepatan gerak benda tersebut menjadi setengah dari kecepatan awalnya. Dalam kesimpulan, kecepatan gerak suatu benda saat massa benda tersebut menjadi dua kali lipat adalah setengah dari kecepatan awalnya. Hal ini dapat dijelaskan dengan menggunakan hukum kekekalan momentum.