Ajaran Nabi Muhammad: Kontinuitas dan Perkembangan dari Ajaran Nabi Isa
Ajaran Nabi Muhammad saw. hadir di dunia bukan untuk meniadakan ajaran para nabi terdahulu, termasuk Nabi Isa as. Sebaliknya, Islam mengakui dan menghormati ajaran tauhid yang dibawa oleh para nabi sebelumnya. Ajaran Nabi Muhammad saw. hadir sebagai penyempurna dari ajaran-ajaran sebelumnya, meluruskan kembali pemahaman yang menyimpang, dan memberikan tuntunan yang komprehensif bagi seluruh umat manusia.
Kesinambungan Ajaran Tauhid
Salah satu benang merah yang kuat antara ajaran Nabi Muhammad saw. dan Nabi Isa as. adalah penekanan pada tauhid, yaitu keesaan Allah SWT. Nabi Isa as. menyerukan umatnya untuk hanya menyembah Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa, dan menjauhi segala bentuk penyembahan berhala. Demikian pula, Nabi Muhammad saw. menegaskan kembali tauhid sebagai pondasi utama Islam. Al-Quran, kitab suci yang diturunkan kepada Nabi Muhammad saw., dipenuhi dengan ayat-ayat yang menyerukan manusia untuk mengesakan Allah SWT.
Penegasan Kembali Akan Kerasulan Isa Al-Masih
Ajaran Nabi Muhammad saw. juga menegaskan kembali kerasulan Nabi Isa as., menolak klaim-klaim yang menyimpang tentang Nabi Isa as. Islam mengajarkan bahwa Nabi Isa as. adalah seorang manusia pilihan Allah SWT, dilahirkan dari seorang ibu yang suci, Maryam as., tanpa seorang ayah, sebagai mukjizat dari Allah SWT. Nabi Isa as. diutus untuk Bani Israil dengan membawa bukti-bukti kenabian berupa mukjizat, seperti menyembuhkan orang buta dan menghidupkan orang mati atas izin Allah SWT. Islam menolak dengan tegas konsep Trinitas dan keyakinan bahwa Nabi Isa as. adalah anak Tuhan.
Penyempurnaan Syariat
Meskipun ajaran Nabi Muhammad saw. dan Nabi Isa as. memiliki kesinambungan dalam hal tauhid dan kerasulan Nabi Isa as., terdapat perbedaan dalam beberapa aspek syariat. Hal ini karena setiap nabi diutus untuk kaumnya masing-masing dan pada zaman yang berbeda. Nabi Muhammad saw. diutus untuk seluruh umat manusia dan membawa syariat yang bersifat universal dan abadi. Beberapa syariat yang dibawa oleh Nabi Isa as. disempurnakan dalam Islam, seperti hukum tentang makanan, tata cara ibadah, dan hukum waris.
Pesan Universal tentang Kasih Sayang dan Keadilan
Ajaran Nabi Muhammad saw. dan Nabi Isa as. sama-sama menekankan pentingnya kasih sayang dan keadilan. Nabi Isa as. mengajarkan umatnya untuk mengasihi sesama manusia, termasuk musuh-musuh mereka. Demikian pula, Nabi Muhammad saw. menegaskan bahwa Islam adalah agama rahmatan lil ‘alamin, yaitu rahmat bagi seluruh alam semesta. Islam mengajarkan umatnya untuk berbuat adil kepada semua orang, tanpa memandang suku, agama, ras, ataupun status sosial.
Ajaran Nabi Muhammad saw. merupakan kontinuitas dan perkembangan dari ajaran Nabi Isa as. Keduanya mengajarkan tauhid, menegaskan kerasulan Nabi Isa as., dan menyerukan manusia untuk berbuat baik dan menjauhi kejahatan. Perbedaan dalam beberapa aspek syariat merupakan bentuk penyempurnaan ajaran sesuai dengan kebutuhan zaman. Islam hadir sebagai rahmat bagi seluruh alam, mengajarkan kasih sayang, keadilan, dan kedamaian bagi seluruh umat manusia.