Diagnosis dan Penanganan Abses Bukalis: Tinjauan Literatur
Abses bukalis merupakan infeksi yang relatif umum yang terjadi di ruang bukal. Ruang ini terletak di antara otot bucinator pipi dan kulit wajah. Abses bukal biasanya muncul sebagai pembengkakan yang nyeri di pipi, yang dapat menyebabkan ketidaknyamanan yang signifikan dan masalah kosmetik. Memahami diagnosis dan penanganan abses bukalis sangat penting untuk memastikan hasil yang baik bagi pasien.
Etiologi dan Patogenesis Abses Bukalis
Abses bukalis biasanya berkembang sebagai akibat dari penyebaran infeksi dari struktur yang berdekatan, seperti gigi, gusi, atau kelenjar ludah. Penyebab umum abses bukalis termasuk karies gigi yang tidak diobati, penyakit periodontal, dan kebersihan mulut yang buruk. Trauma pada mukosa bukal, seperti gigitan pipi yang tidak disengaja atau prosedur gigi, juga dapat menyebabkan abses bukalis.
Staphylococcus aureus dan Streptococcus viridans adalah patogen bakteri yang paling sering diisolasi pada abses bukalis. Bakteri ini dapat memperoleh akses ke ruang bukal melalui perluasan langsung dari infeksi yang berdekatan atau melalui rute hematogen. Setelah berada di ruang bukal, bakteri berkembang biak dan memicu respons inflamasi, yang menyebabkan akumulasi nanah dan pembentukan abses.
Manifestasi Klinis dan Diagnosis
Presentasi klinis abses bukalis dapat bervariasi tergantung pada tingkat keparahan infeksi. Pasien biasanya mengeluh nyeri dan bengkak di pipi, yang dapat semakin parah saat makan atau menyentuh. Area yang terkena mungkin tampak eritematosis, hangat saat disentuh, dan lunak saat disentuh. Dalam beberapa kasus, mungkin ada drainase purulen dari tempat tersebut.
Pemeriksaan fisik biasanya cukup untuk mendiagnosis abses bukalis. Pemeriksaan intraoral dapat mengungkapkan adanya karies gigi, penyakit periodontal, atau sumber infeksi lainnya. Pencitraan, seperti sinar-X atau USG, dapat dilakukan untuk membantu menentukan luasnya abses dan mengidentifikasi setiap keterlibatan struktur yang berdekatan.
Penanganan Abses Bukalis
Tujuan penanganan abses bukalis adalah untuk menghilangkan infeksi, meredakan gejala, dan mencegah komplikasi. Penanganan biasanya melibatkan kombinasi pendekatan medis dan bedah.
Penanganan Medis
Penanganan medis untuk abses bukalis biasanya melibatkan pemberian antibiotik untuk mengatasi infeksi bakteri. Pilihan antibiotik harus didasarkan pada kerentanan organisme penyebab yang dicurigai. Antibiotik yang biasa diresepkan untuk abses bukalis termasuk penisilin, amoksisilin-clavulanate, dan clindamycin.
Selain antibiotik, analgesik seperti ibuprofen atau asetaminofen dapat diresepkan untuk meredakan nyeri dan mengurangi peradangan. Obat kumur antiseptik, seperti klorheksidin, juga dapat direkomendasikan untuk membantu mengendalikan pertumbuhan bakteri di rongga mulut.
Penanganan Bedah
Intervensi bedah seringkali diperlukan untuk mengeringkan abses dan menghilangkan nanah yang terkumpul. Ini biasanya dilakukan dengan melakukan sayatan kecil dan drainase (I&D) di bawah anestesi lokal. Setelah abses terkuras, tempat tersebut dapat diirigasi dengan larutan garam steril untuk menghilangkan sisa-sisa dan kotoran.
Dalam beberapa kasus, drain mungkin ditempatkan di tempat sayatan untuk memungkinkan drainase berkelanjutan. Drain biasanya diangkat setelah beberapa hari setelah pembengkakan mereda.
Pertimbangan Pasca Operasi
Setelah I&D, pasien biasanya diresepkan antibiotik oral dan analgesik untuk melanjutkan penanganan infeksi dan ketidaknyamanan. Mereka juga diinstruksikan untuk menjaga kebersihan mulut yang baik, termasuk menyikat gigi dan flossing secara teratur, dan menggunakan obat kumur antiseptik.
Tindak lanjut dengan dokter gigi atau ahli bedah mulut sangat penting untuk memantau proses penyembuhan dan memastikan bahwa infeksi telah sembuh sepenuhnya. Pasien harus disarankan untuk segera mencari perhatian medis jika mereka mengalami demam, peningkatan nyeri, bengkak, atau kemerahan di tempat tersebut.
Abses bukalis adalah infeksi yang relatif umum yang dapat menyebabkan ketidaknyamanan yang signifikan. Memahami etiologi, presentasi klinis, dan pilihan penanganan abses bukalis sangat penting untuk memastikan diagnosis dan penanganan yang tepat waktu. Penanganan yang tepat waktu, biasanya melibatkan kombinasi penanganan medis dan bedah, biasanya menghasilkan hasil yang baik. Kepatuhan terhadap instruksi pasca operasi dan tindak lanjut rutin dengan profesional kesehatan sangat penting untuk mencegah kekambuhan dan komplikasi.