Membangun Keberanian: Mengapa Membalas Bully Bukanlah Solusi **
Kisah Tegar, seorang siswa SMP yang kerap menjadi korban bullying, menunjukkan dilema yang sering dihadapi anak-anak yang mengalami perundungan. Tegar, yang selama ini sabar dan pendiam, akhirnya meledak dan melukai Dika, pelaku bullying. Meskipun tindakan Dika dan teman-temannya tidak dapat dibenarkan, membalas kekerasan dengan kekerasan bukanlah solusi yang tepat. Memang, mengalami bullying dapat membuat seseorang merasa tertekan, marah, dan frustasi. Namun, membalas kekerasan hanya akan memperburuk situasi. Hal ini dapat memicu siklus kekerasan yang berkelanjutan, menimbulkan konsekuensi hukum, dan merusak hubungan antar teman. Lebih penting lagi, membalas kekerasan tidak menyelesaikan masalah inti. Tegar mungkin merasa lega sesaat setelah memukul Dika, tetapi rasa takut dan ketidaknyamanan yang ia rasakan selama ini tidak akan hilang begitu saja. Sebaliknya, ia mungkin akan dihantui rasa bersalah dan khawatir akan konsekuensi tindakannya. Solusi yang lebih efektif untuk mengatasi bullying adalah dengan mencari bantuan dari orang dewasa yang dipercaya. Tegar dapat menceritakan pengalamannya kepada guru, orang tua, atau konselor sekolah. Mereka dapat memberikan dukungan, bimbingan, dan membantu Tegar untuk menghadapi situasi ini dengan cara yang lebih konstruktif. Selain itu, Tegar juga dapat belajar untuk membangun rasa percaya diri dan meningkatkan kemampuannya dalam menghadapi situasi yang sulit. Ia dapat bergabung dengan klub atau kegiatan ekstrakurikuler yang membuatnya merasa nyaman dan termotivasi. Dengan membangun rasa percaya diri, Tegar akan lebih siap untuk menghadapi bullying dan tidak mudah terpancing emosi. Penutup:** Kisah Tegar mengingatkan kita bahwa bullying adalah masalah serius yang membutuhkan penanganan yang tepat. Membalas kekerasan bukanlah solusi yang efektif. Sebaliknya, mencari bantuan dari orang dewasa yang dipercaya dan membangun rasa percaya diri adalah langkah yang lebih bijaksana untuk mengatasi bullying. Dengan begitu, kita dapat menciptakan lingkungan sekolah yang aman, nyaman, dan mendukung bagi semua siswa.