Mretelung: Tradisi Gotong Royong dalam Panen Kacang di Desa Selaganggeng, Purbalingg
Tradisi gotong royong atau yang dikenal dengan sebutan mretelung masih terjaga dengan baik di Desa Selaganggeng, Kecamatan Mrebet, Kabupaten Purbalingga. Tradisi ini menjadi sarana bagi masyarakat desa untuk saling membantu dalam proses panen kacang dan menjalin hubungan yang erat antara satu dengan yang lainnya. Salah satu contoh dari tradisi mretelung ini terjadi ketika Mbah Wira, seorang petani berusia 80 tahun, membutuhkan bantuan dalam panen kacang di sawahnya. Pak Sakup, seorang petani berusia 50 tahun, dengan sukarela membantu Mbah Wira karena kacang-kacang yang ditanam oleh Pak Sakup sudah cukup matang untuk dipanen. Tanpa ragu, Mbah Wira dan sepuluh orang lainnya bergotong royong dalam panen kacang tersebut. Mereka bekerja sama tanpa mengharapkan imbalan atau upah. Tradisi mretelung ini telah ada sejak zaman dulu dan masih terus dilestarikan hingga saat ini. Meskipun tidak ada upah atau imbalan yang diberikan, masyarakat desa tetap melaksanakan tradisi ini dengan penuh keikhlasan. Waktu yang dibutuhkan untuk melaksanakan mretelung ini biasanya hanya satu hingga dua hari, tergantung pada jumlah panen yang harus diolah. Hasil panen dari mretelung ini bervariasi tergantung pada jenis tanaman yang dipanen. Jika yang dipanen adalah kacang, hasilnya bisa mencapai 1,5 kg per orang. Hasil panen ini kemudian disimpan untuk diolah menjadi berbagai produk olahan kacang. Tradisi mretelung ini tidak hanya memberikan manfaat dalam proses panen, tetapi juga mempererat hubungan antarwarga desa. Melalui tradisi ini, masyarakat desa dapat saling membantu dan bekerja sama dalam mencapai tujuan bersama. Tradisi ini juga menjadi simbol kebersamaan dan kegotongroyongan yang masih terjaga dengan baik di tengah perkembangan zaman. Dengan adanya tradisi mretelung ini, Desa Selaganggeng diharapkan dapat terus mempertahankan kearifan lokal dan nilai-nilai gotong royong. Tradisi ini juga menjadi contoh yang baik bagi masyarakat lainnya untuk tetap menjaga dan melestarikan tradisi gotong royong dalam kehidupan sehari-hari. Dalam kesimpulan, tradisi mretelung di Desa Selaganggeng, Purbalingga, merupakan contoh nyata dari kebersamaan dan kegotongroyongan dalam proses panen kacang. Tradisi ini tidak hanya memberikan manfaat dalam proses panen, tetapi juga mempererat hubungan antarwarga desa. Dengan menjaga dan melestarikan tradisi ini, Desa Selaganggeng dapat menjadi contoh yang baik bagi masyarakat lainnya dalam menjaga nilai-nilai gotong royong.