Perang Saudara Sri Lanka: Diskriminasi dan Konflik Etnis
Pendahuluan: Perang saudara Sri Lanka melibatkan konflik antara mayoritas Buddha (Sinhala) dan etnis minoritas Hindu (Tamil). Artikel ini menganalisis munculnya kebijakan diskriminasi dan perjuangan untuk pembebasan etnis Tamil. Bagian 1: Munculnya Pergerakan Sparatis Tamil - Pergerakan Sparatis Tamil muncul pada tahun 1970 untuk memperjuangkan pembebasan etnis Tamil. - Perjuangan ini dipimpin oleh Liberation Tigers of Tamil Eelam (LTTE), yang menuntut kemerdekaan untuk etnis Tamil. Bagian 2: Diskriminasi dan Konflik Etnis - Perang saudara didasarkan pada diskriminasi terhadap etnis Tamil oleh mayoritas Buddha (Sinhala). - Konflik ini memunculkan ketidakadilan dan ketidaksetaraan bagi etnis Tamil, yang memicu perlawanan dan perjuangan untuk hak-hak mereka. Bagian 3: Perjanjian Paris dan Kekecewaan - Perjanjian Paris pada Oktober 2006 gagal menyelesaikan konflik dan menciptakan ketidakstabilan. - Kekecewaan terhadap perjanjian ini memicu terusnya perjuangan dan konflik antara kedua belah pihak. Bagian 4: Akhir Perang Saudara - Perang saudara berakhir pada 17 Mei 2009 dengan kemenangan militer Sri Lanka. - Kemenangan ini menandai akhir dari perjuangan LTTE dan penyelesaian konflik etnis. Kesimpulan: Perang saudara Sri Lanka merupakan hasil dari diskriminasi dan konflik etnis antara mayoritas Buddha (Sinhala) dan etnis minoritas Hindu (Tamil). Perjuangan untuk pembebasan etnis Tamil dan kegagalan perjanjian Paris telah memperpanjang konflik ini. Akhirnya, perang saudara berakhir dengan kemenangan militer Sri Lanka pada tahun 2009.