Perjuangan Mencari Darah yang Sesuai: Kisah Pria yang Kehilangan Nyawanya karena Keterlambatan Pasokan Darah
Sebuah kecelakaan beruntun yang melibatkan seorang pria bernama Bintang telah mengguncang sebuah kota. Dalam kecelakaan tersebut, Bintang mengalami luka parah di kepala dan dada, dengan separuh wajahnya hancur dan dadanya tertusuk serpihan kaca bus. Kondisinya sangat kritis dan ia harus segera dioperasi. Namun, rumah sakit tempat Bintang dirawat hanya memiliki dua kantong darah dengan golongan yang sesuai, sedangkan Bintang membutuhkan empat kantong darah. Persediaan darah di rumah sakit tersebut menipis akibat kecelakaan bus yang melibatkan 35 korban. Pihak rumah sakit segera menghubungi bank darah terdekat untuk meminta tambahan pasokan darah. Namun, karena kondisi cuaca buruk dan jalan utama menuju rumah sakit sedang dalam perbaikan, bank darah membutuhkan waktu seperempat jam untuk mengirim darah tersebut. Dalam situasi darurat seperti ini, setiap detik sangat berharga. Sementara itu, rumah sakit juga mencoba menghubungi anak Bintang yang memiliki golongan darah yang sama. Namun, anak tersebut tidak menyadari panggilan telepon dari rumah sakit karena sedang terlibat dalam rapat penting di perusahaannya. Ponselnya dalam mode senyap, sehingga panggilan tersebut tidak terdengar. Di IGD rumah sakit, terdapat dua orang yang memiliki golongan darah O dan bersedia menjadi donor. Namun, setelah diperiksa ulang, mereka ternyata adalah pecandu narkoba yang sedang menjalani masa rehabilitasi dan pasien dengan riwayat anemia genetik. Oleh karena itu, rumah sakit tidak bisa menggunakan darah dari kedua orang tersebut. Setelah menunggu dengan penuh kekhawatiran, akhirnya pasokan darah dari bank darah terdekat tiba di rumah sakit. Namun, sayangnya, saat akan dimulai operasi, Bintang menghembuskan nafas terakhirnya. Dokter yang merawatnya menyatakan bahwa jika pasokan darah datang hanya 5 menit lebih awal, nyawa Bintang mungkin bisa terselamatkan. Kisah tragis ini menggambarkan betapa pentingnya ketersediaan darah yang sesuai dalam situasi darurat. Keterlambatan pasokan darah yang hanya berlangsung beberapa menit saja dapat berdampak fatal bagi nyawa seseorang. Kejadian ini juga menyoroti pentingnya kesadaran akan donor darah dan perlunya upaya untuk meningkatkan persediaan darah di rumah sakit. Semoga kisah ini dapat menjadi pengingat bagi kita semua akan pentingnya mendukung program donor darah dan menjaga ketersediaan darah yang memadai untuk menyelamatkan nyawa.