Perkerasan Jalan Kaku Dari Beton Geopolimer Sebagai Optimalisasi Limbah Abu Terbang Batu Bara (Fly Ash) Serta Upaya Implementasi Green Construcion Material Di Indonesia.
Perkerasan jalan merupakan salah satu infrastruktur penting dalam pembangunan suatu negara. Namun, penggunaan bahan konvensional seperti beton dan aspal dalam perkerasan jalan memiliki dampak negatif terhadap lingkungan. Oleh karena itu, diperlukan solusi yang ramah lingkungan dan berkelanjutan untuk menggantikan bahan konvensional tersebut. Salah satu solusi yang dapat digunakan adalah beton geopolimer yang menggunakan limbah abu terbang batu bara (fly ash) sebagai bahan utamanya. Fly ash merupakan limbah yang dihasilkan dari pembakaran batu bara di pembangkit listrik. Dalam beberapa tahun terakhir, penelitian tentang penggunaan fly ash dalam beton geopolimer telah dilakukan dan menunjukkan hasil yang menjanjikan. Beton geopolimer memiliki keunggulan dibandingkan dengan beton konvensional. Selain ramah lingkungan karena menggunakan limbah fly ash, beton geopolimer juga memiliki kekuatan yang lebih tinggi, ketahanan terhadap korosi yang lebih baik, dan masa pakai yang lebih lama. Selain itu, beton geopolimer juga memiliki sifat yang dapat diatur sesuai dengan kebutuhan, seperti kekuatan, kekerasan, dan ketahanan terhadap suhu tinggi. Implementasi beton geopolimer dalam perkerasan jalan dapat menjadi solusi yang efektif dalam mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan. Selain itu, penggunaan beton geopolimer juga dapat mengurangi ketergantungan terhadap bahan impor dan memanfaatkan limbah fly ash yang sejauh ini masih belum dimanfaatkan secara optimal. Namun, implementasi beton geopolimer dalam perkerasan jalan masih menghadapi beberapa tantangan. Salah satunya adalah kurangnya pemahaman dan kesadaran akan keunggulan beton geopolimer serta kurangnya regulasi yang mendukung penggunaan bahan konstruksi ramah lingkungan. Oleh karena itu, diperlukan upaya dari pemerintah, industri konstruksi, dan masyarakat untuk mendorong penggunaan beton geopolimer dalam perkerasan jalan. Dalam upaya mengimplementasikan beton geopolimer sebagai green construction material di Indonesia, perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk mengoptimalkan penggunaan limbah fly ash dan mengembangkan teknologi produksi beton geopolimer yang efisien dan ekonomis. Selain itu, perlu juga adanya edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat mengenai keunggulan dan manfaat penggunaan beton geopolimer dalam perkerasan jalan. Dengan adanya upaya implementasi beton geopolimer sebagai green construction material di Indonesia, diharapkan dapat tercipta perkerasan jalan yang ramah lingkungan, berkelanjutan, dan memiliki kualitas yang baik. Selain itu, penggunaan beton geopolimer juga dapat menjadi contoh bagi negara-negara lain dalam mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan melalui penggunaan bahan konstruksi yang ramah lingkungan.