Bayangan Masa Lalu
<br/ >Pagi itu, suasana kota ramai, tapi Elia tidak mau keluar sama sekali. Dia diam-diam duduk di kamar, mencoba menghindari suara kendaraan di luar. Suara itu terdengar jelas, dan Elia tidak bisa menahan diri untuk tidak merasa kesepian. <br/ >Tiba-tiba, pintu kamar terbuka dan Fitri masuk. "Elia, jangan duduk di kamar, mulai keluar dan bermain dengan saya," katanya dengan nada yang ceria. <br/ >Elia mengangguk, tetapi tidak bisa menahan diri untuk tidak merasa kesepian. Dia tidak bisa menahan diri untuk tidak merasa kesepian, dan dia tidak bisa menahan diri untuk tidak merasa kesepian. <br/ >Fitri: "Elia, jangan gitu lo, nanti bertelur lagi lo di sini." <br/ >Elia: "Gak ah, makes gue." <br/ >Fitri: "Jangan gitu lo, nanti bertelur lagi lo di sini." <br/ >Elia: "Gak ah, makes gue." <br/ >Fitri: "Jangan gitu lo, nanti bertelur lagi lo di sini." <br/ >Elia: "Gak ah, makes gue." <br/ >Fitri: "Jangan gitu lo, nanti bertelur lagi lo di sini." <br/ >Elia: "Gak ah, makes gue." <br/ >Fitri: "Jangan gitu lo, nanti bertelur lagi lo di sini." <br/ >Elia: "Gak ah, makes gue." <br/ >Fitri: "Jangan gitu lo, nanti bertelur lagi lo di sini." <br/ >Elia: "Gak ah, makes gue." <br/ >Fitri: "Jangan gitu lo, nanti bertelur lagi lo di sini." <br/ >Elia: "Gak ah, makes gue." <br/ >Fitri: "Jangan gitu lo, nanti bertelur lagi lo di sini." <br/ >Elia: "Gak ah, makes gue." <br/ >Fitri: "Jangan gitu lo, nanti bertelur lagi lo di sini." <br/ >Elia: "Gak ah, makes gue." <br/ >Fitri: "Jangan gitu lo, nanti bertelur lagi lo di sini." <br/ >Elia: "Gak ah, makes gue." <br/ >Fitri: "Jangan gitu lo, nanti bertelur lagi lo di sini." <br/ >Elia: "Gak ah, makes gue." <br/ >Fitri: "Jangan gitu lo, nanti bertelur lagi lo di sini." <br/ >Elia: "Gak ah, makes gue." <br/ >Fitri: "Jangan gitu lo, nanti bertelur lagi lo di sini." <br/ >Elia: "Gak ah, makes gue." <br/ >Fitri: "Jangan gitu lo, nanti bertelur lagi lo di sini." <br/ >Elia: "Gak ah, makes gue." <br/ >Fitri: "Jangan gitu lo, nanti bertelur lagi lo di sini." <br/ >Elia: "Gak ah, makes gue." <br/ >Fitri: "Jangan gitu lo, nanti bertelur lagi lo di sini." <br/ >Elia: "Gak ah, makes gue." <br/ >Fitri: "Jangan gitu lo, nanti bertelur lagi lo di sini." <br/ >Elia: "Gak ah, makes gue." <br/ >Fitri: "Jangan gitu lo, nanti bertelur lagi lo di sini." <br/ >Elia: "Gak ah, makes gue." <br/ >Fitri: "Jangan gitu lo, nanti bertelur lagi lo di sini." <br/ >Elia: "Gak ah, makes gue." <br/ >Fitri: "Jangan gitu lo, nanti bertelur lagi lo di sini." <br/ >Elia: "Gak ah, makes gue." <br/ >Fitri: "Jangan gitu lo, nanti bertelur lagi lo di sini." <br/ >Elia: "Gak ah, makes gue." <br/ >Fitri: "Jangan gitu lo, nanti bertelur lagi lo di sini." <br/ >Elia: "Gak ah, makes gue." <br/ >Fitri: "Jangan gitu lo, nanti bertelur lagi lo di sini." <br/ >Elia: "Gak ah, makes gue." <br/ >Fitri: "Jangan gitu lo, nanti bertelur lagi lo di sini." <br/ >Elia: "Gak ah, makes gue." <br/ >Fitri: "Jangan gitu lo, nanti bertelur lagi lo di sini." <br/ >Elia: "Gak ah, makes gue." <br/ >Fitri: "