Diagnosis Aktual pada Pasien dengan Tuberkulosis Paru
Tuberkulosis (TB) Paru adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis. Penyakit ini dapat menyerang paru-paru dan menyebabkan gejala seperti batuk berdahak, sesak napas, dan sulit mengeluarkan sputum. Pada pasien laki-laki berusia 57 tahun yang masuk rumah sakit dengan keluhan batuk berdahak, diagnosis medis yang ditegakkan adalah TB Paru. Dalam pengkajian pasien pada tanggal 2 Mei 2020, ditemukan beberapa gejala yang mengindikasikan adanya TB Paru. Pasien mengeluh batuk berdahak yang sulit dikeluarkan dan mengatakan sulit bernapas. Frekuensi napas pasien adalah 27 kali per menit, yang menunjukkan adanya kesulitan bernapas. Selain itu, pasien terlihat gelisah dan sesak napas, serta terdapat suara napas tambahan ronkhi+. Sputum pasien dalam jumlah yang berlebihan, memiliki konsistensi kental, dan warna kekuningan. Berdasarkan gejala dan temuan pengkajian tersebut, diagnosis aktual yang dapat ditegakkan berdasarkan NANDA adalah sebagai berikut: 1. Gangguan pertukaran gas: Terjadi ketidakseimbangan antara pasokan dan permintaan oksigen dan karbon dioksida di dalam paru-paru. Hal ini ditandai dengan frekuensi napas yang meningkat, kesulitan bernapas, dan sesak napas. 2. Gangguan batuk: Pasien mengalami kesulitan dalam mengeluarkan sputum. Hal ini dapat disebabkan oleh adanya obstruksi saluran pernapasan atau penumpukan lendir yang kental. 3. Gangguan keseimbangan cairan: Sputum pasien dalam jumlah yang berlebihan dan memiliki konsistensi kental. Hal ini dapat menyebabkan gangguan keseimbangan cairan dalam tubuh. 4. Gangguan nutrisi: Pasien mungkin mengalami penurunan nafsu makan dan penurunan berat badan akibat gejala TB Paru. Hal ini dapat menyebabkan gangguan nutrisi. 5. Gangguan tidur: Pasien mungkin mengalami gangguan tidur akibat batuk berdahak yang sulit dikeluarkan dan sesak napas. Dalam penanganan pasien dengan TB Paru, perawat perlu melakukan intervensi yang sesuai untuk mengatasi masalah-masalah yang terkait dengan diagnosis aktual tersebut. Intervensi yang dapat dilakukan antara lain adalah memberikan terapi obat anti-TB, memberikan terapi oksigen, memberikan terapi fisioterapi pernapasan, memberikan nutrisi yang adekuat, dan memberikan dukungan psikososial kepada pasien. Dalam kesimpulan, diagnosis aktual pada pasien laki-laki berusia 57 tahun dengan TB Paru meliputi gangguan pertukaran gas, gangguan batuk, gangguan keseimbangan cairan, gangguan nutrisi, dan gangguan tidur. Perawat perlu melakukan intervensi yang tepat untuk mengatasi masalah-masalah tersebut dan memberikan perawatan yang komprehensif kepada pasien.