Ria Mencari Shani **
Senja mulai merayap, menyapa langit dengan warna jingga lembut. Di sebuah kamar mungil di lantai dua, Ria, si bungsu dari keluarga Natio, tertidur pulas. Mimpi-mimpi indah menari-nari di benaknya, membawa senyum tipis di bibir mungilnya. Saat mentari pagi mulai mengintip dari balik jendela, Ria terbangun. Matanya yang masih mengantuk mencari sosok kakak tertuanya, Shani. Biasanya, Shani sudah bangun lebih dulu dan menyapa Ria dengan senyuman hangat. Namun, hari ini, kamar terasa sepi. Ria memanggil-manggil nama Shani, namun tak ada jawaban. Rasa khawatir mulai menggerogoti hati Ria. Ia beranjak dari tempat tidur dan berlari ke luar kamar. Ia mencari Shani di setiap sudut rumah, namun tak kunjung menemukannya. Tangis Ria pecah, membasahi pipinya yang lembut. Suara tangisan Ria terdengar oleh Gracia dan Indah, kakak-kakaknya yang berada di lantai bawah. Keduanya langsung berlari menaiki tangga menuju kamar Ria. "Ria, kenapa menangis?" tanya Gracia dengan lembut, memeluk Ria erat. "Kak Shani mana? Ria cari Kak Shani, tapi nggak ketemu," jawab Ria dengan suara bergetar. Indah ikut menenangkan Ria. "Tenang, Ria. Kak Shani pasti ada di luar. Kita cari bersama, ya?" Ketiga kakak beradik itu pun berpegangan tangan, turun dari lantai dua dan mencari Shani di sekitar rumah. Akhirnya, mereka menemukan Shani sedang asyik bermain di taman belakang rumah. "Kak Shani!" teriak Ria dengan gembira, berlari menghampiri Shani. Shani tersenyum lebar, memeluk Ria erat. "Maaf, Ria. Kakak lagi asyik main di taman, jadi nggak dengar kamu panggil." Ria pun berhenti menangis, wajahnya kembali ceria. Ia bersyukur karena akhirnya bertemu dengan Shani. Pesan:** Kisah Ria dan Shani mengingatkan kita tentang pentingnya kasih sayang dan kebersamaan dalam keluarga. Meskipun terkadang ada pertengkaran kecil, keluarga selalu menjadi tempat yang aman dan penuh cinta.