Kromosom: Pembawa Sifat Individu
Pendahuluan: Kromosom adalah struktur yang terdapat di dalam nukleus sel dan berfungsi sebagai pembawa sifat-sifat individu. Kromosom terdiri dari gen-gen yang berderet secara linear dan lurus. Setiap gen menduduki tempat tertentu dalam kromosom yang dinamakan lokus gen. Gen-gen ini menentukan sifat-sifat dari suatu individu dan dapat dinyatakan dengan simbol huruf besar untuk gen dominan dan huruf kecil untuk gen resesif. Bagian 1: Letak dan Struktur Gen dalam Kromosom Gen yang linier dan lurus berurutan, maka secara simbolik dapat dilukiskan pula garis-garis pendek horizontal (gen-gen) tersebut berderetan. Gen yang berderet secara lurus pada benang-benang kromosom. Ada gen yang menunjukkan saat embrio, lainnya pada waktu kanak-kanak ataupun gen setelah spesies menjadi dewasa. Mungkin juga suatu gen mempunyai tugas khas dari waktu beraksi yang khas. Setiap gen menduduki tempat tertentu dalam kromosom yang dinamakan lokus gen. Gen yang menentukan sifat-sifat dari suatu individu biasanya diberi simbol huruf pertama dari suatu sifat. Gen dominan (yang mengalahkan gen lain) dinyatakan dengan huruf besar dan resesif (gen yang dikalahkan gen yang lain) dinyatakan dengan huruf kecil. Sebagai contoh, pada tanaman ercis dapat dinyatakan sebagai berikut: T = simbol untuk gen yang menentukan batang tinggi, tt = simbol untuk tanaman berbatang rendah. Karena tanaman ercis individu yang diploid, maka simbol tanaman itu ditulis dengan huruf dobel. Bagian 2: Kromosom sebagai Pembawa Sifat Individu Kromosom terdapat di dalam nukleus mempunyai susunan halus berbentuk batang panjang atau pendek, lurus atau bengkok. Di dalam nukleus terdapat substansi berbentuk benang-benang halus seperti jala yang dapat menyerap zat warna. Benang-benang halus tersebut dinamakan retikulum kromatin. Retikulum berarti jala yang halus. Kroma berarti warna, dan tin berarti badan. Kromosom dapat dilihat dengan menggunakan mikroskop biasa pada sel-sel yang sedang membelah. Dalam sel yang aktif melakukan metabolisme, kromosom-kromosom sedang men dan tidak tampak. Namun menjelang sel mengalami proses pembelahan, kromosom-kromosom tersebut memendek dan menebal, serta mudah menyerap zat warna, sehingga mudah kita lihat melalui mikroskop. Contoh-contoh zat warna yang dapat digunakan, antara lain sudan III, hematoksilin, metilen biru dan KI. Bagian 3: Jumlah dan Macam-macam Kromosom Setiap organisme mempunyai jumlah kromosom tertentu, ada yang banyak ada pula hanya sedikit. Manusia mempunyai 46 kromosom dalam setiap inti selnya, 23 kromosom berasal dari ibu dan 23 kromosom berasal dari ayah. Manusia memula hidupnya dari sebuah sel yaitu sel telur yang dibuahi sel sperma. Sel telur dan sel masing-masing mempunyai 23 kromosom (n). Sel telur yang telah dibuahi sel yang terbentuk mempunyai 46 kromosom (2n). Kromosom dapat dibedakan menjadi tiga yaitu kromosom homolog, kromosom haploid, dan kromosom diploid. Kromosom homolog (harpsangangan) adalah kromosom yang berpasang-pasangan berdasarkan fungsi, dan bentuknya, terdiri atas 23 pasangan yang berpasangan (homolog). Setiap pasang terdiri atas satu macam pasang kromosom homolog. Kromosom diploid adalah dua kali jumlah kromosom haploid. Kromosom diploid adalah dua kali jumlah kromosom