Toleransi dalam Islam: Menghargai Perbedaan dan Memudahkan Umat
Toleransi dalam bahasa Arab, sebagaimana dalam Maqayis al-Lughah, disebut dengan istilah "tasamuh" atau "al-samhah". Kata-kata ini memiliki makna lembut, mudah, tidak menyusahkan, dan tidak memberatkan. Dalam Islam, toleransi adalah menghargai orang lain yang berbeda dalam pendapat, kepercayaan, kebiasaan, dan sebagainya, dengan tetap teguh pada pendirian sendiri. Orang yang toleran adalah orang yang memiliki kesabaran, kelapangan dada, dan daya tahan. Dasar toleransi dalam Islam dapat ditemukan dalam hadis Nabi Muhammad Saw. yang menyatakan bahwa ajaran agama Islam yang paling dicintai Allah adalah ajaran al-hanifiyyah dan al-samhah. Al-hanifiyyah mengacu pada ajaran kebaikan yang menjauhkan dari keburukan dan kebatilan. Sedangkan al-samhah (toleran) adalah perilaku yang memudahkan, tidak memaksa, atau memberatkan umatnya. Prinsip kemudahan ini didasarkan pada firman Allah Swt. yang menyatakan bahwa Dia tidak menjadikan kesukaran dalam agama ini. Toleransi dalam Islam mengajarkan umatnya untuk menghargai perbedaan dan memudahkan kehidupan bersama. Hal ini tercermin dalam sikap Rasulullah yang selalu bersikap toleran terhadap orang-orang yang berbeda keyakinan, suku, dan budaya. Rasulullah juga memberikan contoh nyata dalam membangun hubungan yang harmonis dengan umat beragama lain, seperti dalam perjanjian Madinah. Toleransi dalam Islam juga mengajarkan umatnya untuk menghormati hak asasi manusia, termasuk kebebasan beragama dan berpendapat. Islam mengajarkan bahwa setiap individu memiliki hak untuk memilih dan menjalankan agamanya sendiri, tanpa adanya paksaan atau diskriminasi. Dalam Islam, perbedaan bukanlah alasan untuk saling bermusuhan, tetapi sebagai kesempatan untuk saling belajar dan memperkaya pengalaman. Dalam konteks masyarakat multikultural saat ini, toleransi dalam Islam menjadi semakin relevan. Umat Muslim diharapkan untuk menjadi agen perdamaian dan toleransi, menjaga kerukunan antarumat beragama, dan membangun masyarakat yang inklusif. Toleransi dalam Islam bukan hanya sekedar kata-kata, tetapi harus diwujudkan dalam tindakan nyata, seperti menghormati hak-hak orang lain, berdialog dengan bijak, dan menjaga keadilan sosial. Dalam menghadapi tantangan dan perbedaan yang ada, umat Muslim perlu mengembangkan sikap toleransi yang kuat, berdasarkan ajaran Islam yang mengutamakan kebaikan, kemudahan, dan menghargai perbedaan. Dengan demikian, umat Muslim dapat menjadi contoh yang baik dalam membangun hubungan harmonis dengan umat beragama lain, serta menjaga keberagaman sebagai kekayaan yang harus dijaga dan dihormati.